RTAXPRESS.com – Dalam rangka memperkuat upaya pemerintah dalam mengatasi permasalahan gizi di Indonesia.
Anggota Komisi IX DPR RI, Tubagus Haerul Jaman, menggandeng Badan Gizi Nasional (BGN) meluncurkan kolaborasi strategis bertajuk Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Serang, Senin 19 Mei 2025.
Program ini menyasar anak-anak dan ibu hamil dengan pemberian makanan bergizi secara gratis demi mewujudkan generasi sehat menuju Indonesia Emas 2045.
Acara sosialisasi yang berlangsung di SMKN 2 Cipare, Kecamatan Serang, dihadiri sekitar 300 warga lokal dan sejumlah pejabat, di antaranya Tenaga Ahli Deputi Pemantauan dan Pengawasan BGN Meida Octarina dan Staff Administrasi DPR RI Ahmad Sanukri.
“Program ini merupakan inisiatif prioritas dari Presiden Prabowo Subianto. Fokus utamanya adalah memberikan akses makanan bergizi kepada anak-anak, khususnya yang tinggal di wilayah terpencil,” ujar Tubagus Haerul Jaman dalam sambutannya.
Ia menambahkan, keberhasilan program MBG bergantung pada kolaborasi lintas sektor.
“Kami yakin, dengan dukungan masyarakat dan kerja sama semua pihak, program ini dapat memberikan dampak nyata bagi generasi masa depan. Anak-anak ini adalah aset terbesar bangsa,” tegasnya.
Sebagai bagian dari strategi nasional, pemerintah mendirikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di berbagai wilayah.
Di Banten, 43 unit SPPG telah beroperasi, dan 35 unit lainnya sedang dalam tahap pembangunan. Sementara di Kota Serang, enam SPPG aktif melayani masyarakat.
“Evaluasi terus kami lakukan demi efektivitas program. Tidak hanya soal makanan, kami juga dorong keterlibatan pemuda, terutama Karang Taruna, agar ikut serta dalam pengelolaan dan edukasi masyarakat,” tambah Tubagus.
Senada dengan Tubagus, Meida Octarina menegaskan bahwa SPPG atau Dapur Gizi adalah kunci pemerataan gizi nasional.
“Setiap menu disusun dengan kombinasi seimbang: protein hewani, karbohidrat, sayuran, buah segar, dan susu. Tidak hanya untuk anak-anak, ibu hamil pun menjadi prioritas,” jelas Meida.
Namun, Meida juga mengingatkan masyarakat agar berhati-hati terhadap pihak yang mencoba mengambil keuntungan dari program ini.
“Seluruh pendaftaran SPPG gratis dan dilakukan lewat jalur resmi. Jika ada yang meminta bayaran, itu patut dicurigai,” tegasnya.
Staff Administrasi DPR RI, Ahmad Sanukri, turut memberikan pandangannya soal dampak sosial dan ekonomi dari program MBG.
“Program ini bukan sekadar soal makan bergizi, tapi juga membuka peluang bagi petani, nelayan, pedagang sayur dan buah untuk terlibat dalam rantai pasok. Ini efek domino yang bisa menggerakkan ekonomi lokal,” ucap Ahmad.
Pemprov Banten telah menggelontorkan anggaran Rp400 miliar demi menyukseskan program ini.
Di sisi lain, masyarakat juga diajak menjaga keberlanjutan lingkungan, terutama dalam pengelolaan sampah dapur dari SPPG.
“Kami dorong pengelolaan sampah menjadi kompos atau didaur ulang. Bank sampah bisa jadi solusi kreatif yang bernilai ekonomi. Semua pihak, dari warga hingga komunitas, punya peran dalam program ini,” tambah Sanukri.
Sebelum menutup acara, Tubagus Haerul Jaman kembali menyerukan pentingnya kolaborasi.
“Mari kita gotong royong menjadikan program ini tonggak sejarah menuju Indonesia yang sehat, sejahtera, dan berdaya saing global. Ini bukan sekadar program pemerintah, ini gerakan bangsa,” pungkasnya.