WARTAXPRESS.com – Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (DSDABMBK) Kota Tangerang Selatan menyebut, banjir yang melanda pemukiman Pondok Maharta bukan karena faktor hujan melainkan karena adanya salah satu jembatan di pasar maharita terlihat sangat rendah.
Robby mengatakan, rendahnya jembatan di pasar maharta itu membuat air yang ada di sungai melimpah ke jalan. Sehingga, genangan yang di lingkungan itu menjadi tinggi.
“Jadi gini, sebetulnya kan di sungai-nya sudah kita pasang tanggul di tinggikan, ya kalau dari sungai-nya tidak meluap, melimpah ke lingkungan, itu nggak akan banjir. Kemarin itu, satu jembatan pasar maharita itu rendah, memang mau kami bongkar, masyarakat, masih keberatan, karena akan mengganggu aktivitas masyarakat, cuman memang salah satu penyebab banjirnya kemarin itu,” kata Robby.
Hal itu dikatakan Kepala DSDABMBK Kota Tangsel Robby Cahyadi saat ditemui di kantor DPRD, Rabu 09 Juli 2025.
“Kalau air yang dari lingkungan saja, paling-paling juga 40 cm, nggak akan terlalu tinggi seperti kemarin. Ini limpahan dari sungai, karena ada jembatannya rendah, sehingga, ke depan itu air yang jatuh di area lingkungan,” ujarnya.
Kadis mengaku, untuk mengatasi banjir di pemukiman pondok maharta agar dibuat pembangunan tandon diatas lahan 5000 meter persegi. Menurutnya, pembangunan tandon tersebut bukan untuk menampung debit air yang melimpah dari kali.
“Ya solusinya dibangun tandon untuk mencegah banjir di maharta. Tapi, tandon kan bukan buat penampungan limpahan air dari kali, nggak akan ditampung, kalau itu, ya debitnya kita harus dialirkan,”jelasnya.
Untuk mengatasi limpahan air ke lingkungan, kata Robby, pihaknya akan menambahkan pompa penyedot air untuk menjaga supaya air tidak melimpah ke lingkungan.
“Tadinya kan sudah ada kan 8 stasiun pompa, nah tahun ini kita tambah jadi 9 pompa untuk menjaga supaya air ini tidak melimpah ke lingkungan, sehingga air yang di lingkungan saja yang kita kelola dengan penambahan pompa,”ucapnya.
Masih dikatakan Robby mengungkapkan, posisi wilayah yang berbatasan dengan Kota Tangerang menjadi salah satu faktor yang mempersulit penanganan banjir, karena harus berkoordinasi antar wilayah.
“Nah di sisi Kota Tangerang nya sendiri yang juga harus perlu penanganan, baik untuk mengerjakan sendimen di Kali angke nya. Tapi karena air ini kan sifatnya mengalirnya lintas wilayah. Ya harus kita akui ada penyempitan-penyempitan dan sedimentasi. Jadi memang harus dari semua,”ungkapnya.