WARTAXPRES.com – Marc Marquez kembali menunjukkan dominasinya di musim ini dengan merebut kemenangan sprint kedelapan secara beruntun di MotoGP Catalunya 2025, Sabtu 6 September 2025.
Namun, keberhasilan itu tidak lepas dari insiden yang menimpa sang adik, Alex Marquez, yang sebelumnya memimpin jalannya balapan.
Sejak awal akhir pekan di Barcelona, Alex tampil penuh percaya diri bersama Ducati Gresini. Start dari pole position, ia langsung melesat meninggalkan rival, termasuk Marc.
Pada delapan lap pertama, Alex bahkan sempat unggul lebih dari satu detik. Namun, petaka datang di lap ke-9 saat ia terjatuh di Tikungan 10, membuat peluang kemenangannya sirna.
Kondisi itu dimanfaatkan Marc yang langsung mengambil alih posisi terdepan.
Meski sempat mengalami momen menegangkan di Tikungan 7 pada lap ke-10, juara dunia delapan kali itu tetap mampu menjaga ritme dan menyentuh garis finis pertama.
Ia unggul 1,299 detik atas pembalap Yamaha, Fabio Quartararo, yang finis di posisi kedua.
Kemenangan ini menjadi catatan ke-14 Marc di sprint sepanjang musim 2025. Hasilnya menempatkan dirinya semakin dekat dengan gelar juara dunia yang bisa dipastikan akhir pekan depan di Misano.
Saat ini, ia unggul 187 poin dari Alex. Jika selisih itu bertahan minimal 185 poin setelah balapan utama Minggu 7 September 2025, maka gelar juara resmi menjadi miliknya.
Jalannya balapan sendiri berlangsung seru sejak start. Alex langsung mempertahankan posisinya di depan, sementara di belakangnya terjadi duel ketat antara Quartararo, Marc, dan Pedro Acosta.
Quartararo sempat menang dalam duel sengit melawan Marc, termasuk ketika keduanya dua kali bersenggolan di Tikungan 10 dan 11. Namun, Marc kembali membalas di lintasan lurus dan menyalip Yamaha di lap kedua.
Sayangnya, perjuangan Alex yang sempat unggul lebih dari satu detik runtuh seketika usai terjatuh.
Setelah itu, jalannya balapan lebih stabil: Marc memimpin, Quartararo mengunci posisi kedua, sementara Fabio Di Giannantonio (VR46) mengamankan podium ketiga dengan jarak 2,354 detik dari Quartararo.
Di belakang mereka, Acosta berhasil finis keempat setelah memenangkan duel sengit melawan sesama pembalap KTM, Enea Bastianini dan Brad Binder, dengan selisih hanya 0,075 detik.
Beberapa kejutan juga terjadi di lini tengah. Johann Zarco mencatat hasil impresif dengan menjadi pembalap Honda terbaik di posisi ketujuh bersama tim LCR, unggul atas Luca Marini dari tim pabrikan.
Dari kubu Trackhouse, Ai Ogura berhasil merebut poin terakhir usai mengalahkan Miguel Oliveira (Pramac) hanya dengan selisih tipis 0,090 detik.
Sementara itu, beberapa insiden menandai jalannya sprint. Marco Bezzecchi tersingkir setelah bertabrakan dengan Fermin Aldeguer (Gresini) di Tikungan 5 pada lap kedelapan.
Jorge Martin juga harus angkat kaki lebih cepat akibat terseruduk Franco Morbidelli (VR46) di Tikungan 10 pada lap ketujuh. Kedua insiden ini masih dalam investigasi resmi.
Dari kubu Ducati pabrikan, situasi juga tidak membaik. Pecco Bagnaia, yang start dari posisi ke-21, hanya mampu finis di urutan ke-14.
Hasil itu pun lebih karena memanfaatkan mundurnya sejumlah pembalap lain di depannya, ketimbang peningkatan performa nyata.
Selain kemenangan Marc, hasil di Catalunya juga memastikan Ducati mengunci gelar konstruktor dunia 2025 lebih cepat.
Dominasi tim asal Italia itu semakin terasa, apalagi lawan utama seperti Aprilia gagal tampil maksimal di balapan kali ini.
