WARTAXPRESS.com – Sebuah video bererdar memperlihatkan satu pria menodongkan senjata tajam (sajam) jenis Celurit ke pembeli resto Besto yang di narasikan terjadi di Wilayah Pamulang, polisi bantah itu tidak bener terjadi, Jumat 06 Juni 2025.
Dari video yang dilihat WARTAXPRESS.com, Kamis 05 Juni 2025 , terlihat satu pelaku pertama mengenakan jaket warna hitam, topi, dan memegang celurit. Sementara pelaku kedua mengenakan kaus hitam, menunggu diatas motor.
Satu pelaku tampak mengalungi celurit dan ancaman kepada pembeli resto Bost, Terlihat pelaku mengancam dan memaksa korban untuk memberikan handphone (HP).
Kanit Reskrim Polsek Pamulang Akp Fathurroji menyampaikan bantahan Terkait bahwa Vidio yang beredar tindakan kriminal di Pamulang itu tidak benar terjadi.
“Enggak bang, wilayah kita aman saya sendiri turun dan survei mempertanyakan vidio yang beredar di media sosial tersebut, semua pegawai resto bilang tidak ada, di Pamulang Alhamdulillah aman-aman saja,”ungkapan kepada wartawan.
selama ini, unitnya serta unit reskrim lainnya di polsek-polsek Tangsel mengadakan patroli sejak pukul 22.00 WIB hingga 06.00 WIB keesokan harinya. Dalam setiap kegiatan patroli malam, sebanyak 20-25 personel dikerahkan.
Patroli malam, semuanya di-backup dari polres dan dipimpin seorang AKP (Ajun Komisaris Polisi, red). (Jumlah personel,) hampir 20 sampai 25 dari jam 10 malam sampai 6 pagi,” ujar Fattur
Ia, juga menyayangkan beredarnya Vidio tanpa berkomunikasi dahulu kepada Polsek Pamulang.
Oleh karena itu Ia sangat berharap agar masyarakat kota Tangsel khususnya lebih cerdik menggunakan medsos.
“Bingun saya, Vidio itu Viral di media sosial dan bernarasi di Pamulang Tangerang Selatan,”ungkapnya.
Dia menambahkan aparat akan melakukan penggeledahan setiap kali menemukan gerombolan di jalan.
“Daerah-daerah rawan sudah ada pemetaannya. Kami berpatroli ke daerah-daerah tersebut. Kalau ada gerombolan-gerombolan nongkrong, kita geledah, siapa tahu ada sajam (senjata tajam),” imbuh dia
Ia Mengimbau kepada masyarakat Kota Tangsel Khususnya agar tidak mudah terpancing dengan informasi melalui medsos karena dapat menimbulkan kecemasan bagi masyarakat umum
Selain itu Ia meminta kepada masyarakat terutama para orang tua agar selalu memantau aktivitas anak-anaknya ataupun anggota keluarga lainnya dalam satu rumah serta melarang beraktivitas di luar rumah hingga larut malam.
“Selain mencegah tindakan kriminal baik menjadi pelaku maupun korban maka sebaiknya menghindari beraktivitas diluar hingga larut malam terutama bagi para remaja, “ bebernya.
Upaya pencegahan tentu tidak hanya menjadi tanggung jawab kepolisian melainkan seluruh stakeholder terutama masyarakat dan para orang tua agar bersama-sama mengawasi dan memantau seluruh aktivitas keluarga.
Hal ini tidak hanya demi keamanan tetapi juga mencegah dari berbagai tindakan tindak pidana seperti narkoba, perkelahian ataupun korban / pelaku pencurian.