Menu

Mode Gelap
Tabrak Motor Gegara Lawan Arah di Bintaro Pengendara Minibus Terjun ke Selokan  Pro-kontra Wacana Kenaikan Harga Tarif Ojol 15 Persen Ini Respon Konsumen Sejumlah Warga Protes di TPST Kecamatan Cipondoh terkait Uji Coba Mesin Insinerator Pengelola Sampah di Cipondoh  Polres Tangsel Ungkap 8 Kasus Kekerasan Seksual terhadap Anak dan Perempuan, 10 Tersangka Diamankan Warga Tangsel Puji Alex Prabu: Puluhan Tahun Banyak Anggota Dewan, Baru Sekarang Aspirasi Kami Diwujudkan Oleh PSI  Kadis PU : Banjir di Taman Kota 1 Akibat Penyempitan Saluran Kali Angke dan Curah Hujan Tinggi

Hukum

Pengamat Soroti Dugaan Korupsi di Tangsel: Kalau Pemkot Beri Bantuan Hukum, Saya Curiga

badge-check


Pengamat Politik Nasional angkat bicara terkait dugaan korupsi sampah Tangsel, Kamis 24 April 2025, Dok.istemewa. Perbesar

Pengamat Politik Nasional angkat bicara terkait dugaan korupsi sampah Tangsel, Kamis 24 April 2025, Dok.istemewa.

WARTAXPRESS.com— Kasus dugaan korupsi pengelolaan sampah yang melibatkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menuai sorotan tajam dari berbagai pihak.

Salah satunya datang dari pengamat politik, Fernando Emas, yang mempertanyakan sikap Pemerintah Kota Tangsel terkait potensi pemberian bantuan hukum kepada tersangka.

“Seharusnya begitu, karena kalau praktik korupsi sampah yang dilakukan kepala dinas lingkungan hidup memang tidak ada bantuan hukum dari negara,” tegas Fernando kepada wartawan, Jumat (25/4).

Fernando menilai, bila benar ada intervensi pemerintah daerah dalam bentuk dukungan hukum, hal itu perlu dikritisi lebih lanjut.

“Kalau Pemerintah Kota Tangerang Selatan membantu kepala dinas melalui bantuan hukum, itu patut dipertanyakan,” lanjutnya.

Bahkan, ia secara terang-terangan menyatakan kecurigaan jika Pemkot benar-benar memberikan pendampingan hukum terhadap pejabat yang sedang bermasalah hukum.

“Justru kalau Pemkot memberikan bantuan hukum, saya curiga,” ujarnya.

Menurut Fernando, tanggung jawab seorang kepala daerah tidak bisa berhenti hanya pada pernyataan atau siaran langsung semata.

“Bukan hanya sekadar pukulan, tapi ini adalah hantaman. Beliau harus cuci tangan dalam artian bersih dari keterlibatan, sekaligus bertanggung jawab terhadap anak buahnya,” jelasnya.

Ia juga menyoroti pernyataan pejabat yang menyebut kasus ini sebagai ‘pukulan’ bagi pemerintah.

Fernando menegaskan bahwa semestinya pemerintah menjadikan peristiwa ini sebagai momentum untuk memperkuat sistem pengawasan internal.

“Kalau beliau mengatakan ini pukulan pemerintah, beliau seharusnya bagaimana? Pemerintahan mereka harus melakukan pencegahan-pencegahan agar tidak terulang praktik korupsi di lingkungan Pemkot tersebut,” tambahnya.

Fernando menutup pernyataannya dengan kritik tajam terhadap gaya komunikasi publik Pemkot Tangsel.

“Jangan hanya lipe service dan statement saja tanpa ada kontribusi bagaimana cara mencegah praktek korupsi yang jelas, kan begitu,” sindirnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Tiga Pejabat Polres Tangsel di Rotasi Termasuk Polsek Pondok Aren Menjabat Wakapolres Tangsel 

25 Juni 2025 - 17:48 WIB

PSI Tangsel mendapatkan Respon Positif dari Warga Ciputat Usai Mendampingi Penggusuran Bangli 

25 Juni 2025 - 17:34 WIB

Warga Tangsel di Gegerkan Penemuan Janin Bayi Terbungkus Plastik Warna Merah

20 Juni 2025 - 18:32 WIB

Warga Tangsel di Gegerkan Penemuan Janin Bayi Terbungkus Plastik Warna Merah / Jumat 20 Juni 2025 /

Gadis 14 Tahun Diperkosa 2 Pemuda di Dalam Gebuk 

18 Juni 2025 - 23:20 WIB

15 Reka Adegan Rekontruksi Kasus Pembunuhan Anak Bocah di Bakar di Kosambi kabupaten Tangerang 

13 Juni 2025 - 21:10 WIB

Trending di Hukum