WARTAXPRESS.com – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, menegaskan bahwa komunitas internasional tidak boleh tunduk pada intimidasi Israel yang terus melancarkan serangan brutal di wilayah Palestina.
Pernyataan ini disampaikannya menjelang Sidang Umum PBB di New York pekan depan, di mana sedikitnya 10 negara diperkirakan akan mendeklarasikan pengakuan resmi terhadap Palestina sebagai negara berdaulat, meski mendapat tekanan kuat dari Israel dan sekutunya, Amerika Serikat.
Mengutip laporan Arab News, Minggu 21 September 2025, Israel bahkan mengancam akan mencaplok sebagian wilayah Tepi Barat jika langkah pengakuan Palestina tersebut terus berlanjut dalam forum PBB.
“Kita tidak boleh merasa terintimidasi oleh ancaman pembalasan Israel. Apa pun yang kita lakukan, mereka akan tetap melanjutkan aksinya. Setidaknya, upaya ini dapat menjadi momentum untuk menggerakkan komunitas internasional agar memberikan tekanan nyata agar serangan itu dihentikan,” tegas Guterres.
Ia juga menyoroti kondisi memprihatinkan yang terjadi di Gaza akibat serangan Israel yang tak kunjung mereda.
“Ini adalah tingkat kematian dan kehancuran terburuk yang pernah saya saksikan selama menjabat sebagai Sekjen PBB. Penderitaan rakyat Palestina benar-benar tak terlukiskan, mulai dari kelaparan, ketiadaan layanan kesehatan memadai, hingga hidup tanpa tempat tinggal yang layak,” ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan sayap kanan Israel Bezalel Smotrich menyerukan aneksasi sebagian besar wilayah Tepi Barat, dengan tujuan menggagalkan sepenuhnya upaya pendirian negara Palestina.
Ancaman itu disampaikan usai beberapa negara menyatakan mengikuti langkah Prancis, yang lebih dulu mengakui Palestina sebagai sebuah negara.