WARTAXPRESS.com – Estonia bergerak cepat dengan mengajukan laporan resmi serta berkonsultasi dengan sesama anggota North Atlantic Treaty Organization (NATO) setelah wilayah udaranya kembali dimasuki pesawat tempur Rusia pada Jumat 19 September 2025 waktu setempat.
Insiden itu terjadi hanya berselang beberapa hari setelah Polandia dan Rumania melaporkan pelanggaran serupa oleh drone Rusia, menambah ketegangan di Eropa yang masih dibayangi perang Rusia–Ukraina.
Mengutip laporan News18, Sabtu 20 September 2025, sedikitnya tiga jet tempur MiG-31 milik Rusia terdeteksi melintas tanpa izin di langit Pulau Vaindloo, sekitar 100 kilometer dari ibu kota Tallinn. Menurut sejumlah sumber, pesawat tersebut berada di wilayah udara Estonia selama kurang lebih 12 menit.
Menanggapi hal itu, tiga negara anggota NATO, yaitu Italia, Finlandia, dan Swedia, segera mengerahkan jet tempur dalam misi pertahanan udara gabungan untuk mencegat sekaligus memberikan peringatan kepada pesawat Rusia.
“Ini merupakan contoh lain dari sikap sembrono Rusia, sekaligus bukti nyata kesiapan NATO dalam memberikan respons cepat,” tegas Juru Bicara NATO Allison Hart dalam pernyataannya.
Di sisi lain, pemerintah Rusia membantah tuduhan telah melanggar wilayah udara Estonia.
Namun menurut laporan BBC, pemerintah Estonia menyebut pelanggaran pada Jumat 19 September 2025 tersebut merupakan kejadian kelima sepanjang tahun 2025 yang dilakukan Rusia terhadap kedaulatan udaranya.









