WARTAXPRESS.com – Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menegaskan bahwa kawasan Perhutanan Sosial dapat menjadi salah satu sumber utama penyedia komoditas bergizi guna menunjang Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan pemerintah.
“Perhutanan Sosial berperan langsung dalam produksi komoditas pangan yang bergizi,” ujar Sekretaris Ditjen Perhutanan Sosial Kemenhut, Enik Eko Wati, dikutip dari Antara, Rabu 20 Agustus 2025.
Hingga saat ini, terdapat 8,3 juta hektare areal Perhutanan Sosial di seluruh Indonesia. Sebagian besar lahan tersebut dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan melalui hasil hutan bukan kayu (HHBK), termasuk tanaman pangan dan buah-buahan.
Enik menjelaskan, kelompok usaha perhutanan sosial (KUPS) yang berjumlah 15.754 unit kini menjadi pemasok utama bahan pangan bergizi lokal, sekaligus mendorong praktik pertanian sehat dan organik di kawasan hutan.
“KUPS berfungsi sebagai penyedia pangan bergizi sekaligus penguat rantai pasok untuk mendukung program MBG,” jelasnya.
Menurut analisis Kemenhut bersama Kementerian Pertanian, dari total 8,3 juta hektare areal Perhutanan Sosial, sekitar 1,9 juta hektare memiliki potensi besar untuk agroforestri, yaitu sistem yang memadukan tanaman kehutanan dengan komoditas pangan.
Tahun ini, pemerintah menargetkan penanaman padi lahan kering di area seluas 892,34 ribu hektare, di mana 389,4 ribu hektare di antaranya merupakan lahan Perhutanan Sosial.
Adapun rencana pengembangan Perhutanan Sosial untuk periode 2025–2029 menargetkan sekitar 1,1 juta hektare khusus untuk tanaman pangan.