Menu

Mode Gelap
Warga Ciputat datangin Polda Metro Jaya Minta Perlindungan Hukum terkait Aksi dugaan Premanisme berkedok Ormas Fernando Emas Kritik Kenerja Pemkot dan DPRD Tangsel terkait Pengawasan Ormas Ganja Seberat 4 Kilogram Berhasil di Gagalkan Polres Metro Tangerang Kota. Kesbangpol Tangsel Angkat Bicara, Ormas Grib Jaya yang Duduki Lahan BMKG Baru daftar SKT di Tangsel 2023 Pengamat Sebut: Pemkot Tangsel Lembek Terhadap Preman Berkedok Ormas Kanit bersama Anggota Reskrim Polsek Jatiuwung Terluka Jari Putus Saat Penangkapan Pelaku Curanmor

Nasional

Fernando Emas Kritik Kenerja Pemkot dan DPRD Tangsel terkait Pengawasan Ormas

badge-check


(Dok istimewa / @WARTAXPRESS.com Senin 26 Mei 2025) Perbesar

(Dok istimewa / @WARTAXPRESS.com Senin 26 Mei 2025)

WARTAXPRESS.com – Pengamat Politik Fernando Emas mengkritik pengawasan legislatif dan eksekutif di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terhadap aktivitas ormas yang sampai menguasai aset pemerintah.

Ia menilai Pemkot dan DPRD Tangsel masih banyak yang tidak memahami tugas pokok dan fungsinya (tupoksi).

“DPRD itu harus mengetahui bahwa tugas pokok dan fungsi legislatif ialah membuat peraturan perundang-undangan dan pengawasan, terkait ormas yang menduduki lahan pemerintah hingga menghasilkan uang 1 miliar pertahun,” ungkapnya, Rabu 28 Mei 2025.

Menurutnya aktivitas penguasaan lahan oleh ormas tersebut telah menyebabkan kebocoran anggaran dan sumber pendapatan Kota Tangsel.

“Seharusnya pemerintah itu bertanggung jawab terkait dengan hal itu kan, kenapa sampai jadi kebocoran pendapatan daerah yang sampai 7 tahun,” ujar.

Fernando juga mempertanyakan kinerja eksekutif dan legislatif. Menurutnya pengelolaan parkir RSUD Tangsel itu, di bawah pengawasan kedua lembaga tersebut.

“Sebab, waktu 7 tahun itu bukan waktu yang singkat. Jadi sangat patut dipertanyakan apakah mereka juga menikmati? baik itu eksekutif maupun legislatif terkait dengan hal itu pengelolaan parkir RSUD itu,” ungkapannya.

Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa DPRD masih bekerja untuk kepentingan elite politik dan bukan untuk rakyat.

“Seharusnya anggota dewan tergantung dengan hal itu, apakah mereka hanya duduk menikmati gaji selama ini sehingga tidak tahu tentang bagaimana keadaan di Kota Tangsel,” tegasnya.

Fernando berharap tidak terjadi kongkalikong antara legislatif dengan eksekutif dan terwujudnya transparansi dalam proses pengawasan.

“Jangan sampai fungsi pengawasan jadi kongkalikong. Begitu juga fungsi budgeting, Semua fungsi ini harus ditata lebih baik untuk kepentingan rakyat,” ungkapannya.

Ia juga menegaskan pemberantasan ormas bermasalah bukan sekedar penegakan hukum, namun juga tata kelola pemerintahan.

“Makanya seharusnya seperti Wali Kota ya harusnya yang bersangkutan bertanggungjawab terkait dengan itu. Kenapa selama beliau memimpin di periode pertama, tidak ada melakukan penulusuran terkait dengan hal parkir di RSUD,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Warga Ciputat datangin Polda Metro Jaya Minta Perlindungan Hukum terkait Aksi dugaan Premanisme berkedok Ormas

29 Mei 2025 - 14:57 WIB

Pengamat Sebut: Pemkot Tangsel Lembek Terhadap Preman Berkedok Ormas

27 Mei 2025 - 01:07 WIB

Kanit bersama Anggota Reskrim Polsek Jatiuwung Terluka Jari Putus Saat Penangkapan Pelaku Curanmor

26 Mei 2025 - 21:59 WIB

Sebanyak 24.700 Ton Gabah Telah Berhasil Diserap oleh Bulog Cabang Tangerang

25 Mei 2025 - 21:39 WIB

Warga Ngeluh Air Selokan Jadi Ungu, KLHK Sikat Pabrik Tekstil Nakal di Tangerang!

25 Mei 2025 - 00:47 WIB

Trending di Nasional