WARTAXPRESS.com – Sorotan tajam kini mengarah ke DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang dinilai pasif menyikapi kasus korupsi di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tangsel.
Pengamat politik Fernando Emas menyebut sikap diam para wakil rakyat tersebut menimbulkan tanda tanya besar, bahkan memunculkan dugaan adanya aliran dana korupsi yang mengalir ke anggota dewan.
“Iya ini berdampingan, kinerja anggota DPRD Tangsel dengan DLH Tangsel terkait kasus korupsi sampah patut dipertanyakan. Kenapa tidak mendukung langkah kejaksaan dalam pemeriksaan kasus ini?” kata Fernando dalam keterangannya kepada media, Kamis 24 April 2025.
Menurut Fernando, seharusnya DPRD Tangsel aktif mengevaluasi penyerapan anggaran, termasuk mengawasi potensi pengendapan hingga kebocoran dana yang terjadi.
Pengawasan ini, lanjutnya, adalah bagian dari fungsi strategis legislatif sebagai representasi rakyat.
“Seharusnya mereka mengevaluasi pelaksanaan anggaran. Kebocoran seperti ini harus menjadi fokus utama. Tapi anehnya, mereka malah diam saja,” ujar Fernando heran. “Kalau diam begini, patut dicurigai ada sesuatu. Bisa jadi memang ada aliran dana ke mereka.”
Lebih jauh, ia menegaskan bahwa DPRD memiliki hak angket sebagai instrumen politik untuk menggali lebih jauh persoalan ini, bahkan bisa dilakukan melalui komunikasi dengan Gubernur Banten.
Namun jika tetap bungkam, maka hal tersebut bisa memperkuat kecurigaan publik.
“Jangan-jangan mereka diam karena menerima aliran dana korupsi sampah ke rekening mereka. Kenapa mereka tidak menjalankan fungsi kontrolnya? Ini uang rakyat, bukan uang pribadi,” tegasnya.
Fernando pun mempertanyakan pengawasan DPRD terhadap pengelolaan sampah yang kini tengah bermasalah.
Menurutnya, fungsi DPRD bukan hanya hadir di rapat-rapat, tetapi memastikan program berjalan dengan baik dan tidak menjadi celah korupsi.
“Sangat wajar mempertanyakan diamnya mereka. Wakil rakyat harusnya lantang menyuarakan kasus korupsi seperti ini. Apalagi sudah ada tersangka dari DLH. Ini saatnya mereka buktikan tidak ikut menikmati uang haram itu,” tutup Fernando.