WARTAEXPREES.com– Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa AS dan Ukraina akan menandatangani kesepakatan penting terkait mineral kritis pada Kamis, 24 April 2025.
Pernyataan ini disampaikannya dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni di Ruang Oval Gedung Putih.
“Kami memiliki kesepakatan mineral yang saya kira akan ditandatangani pada Kamis,” ujar Trump pada Jumat (18/4/2025).
“Dan saya kira mereka akan mematuhi kesepakatan tersebut.”
Langkah ini dianggap sebagai bagian dari strategi diplomasi Trump untuk menjaga hubungan baik dengan Kyiv, di tengah upaya Gedung Putih menengahi perjanjian gencatan senjata antara Ukraina dan Rusia.
Perjanjian ini juga membuka kembali dialog yang sempat terhenti akibat perselisihan antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dengan Trump dan Wakil Presiden JD Vance bulan lalu.
Kesepakatan mineral kritis ini akan mencakup eksploitasi cadangan strategis di Ukraina dan pembangunan ulang infrastruktur pascaperang.
Dengan wilayah Ukraina yang kaya akan lithium, titanium, dan logam tanah jarang lainnya, kesepakatan ini berpotensi menjadi batu loncatan ekonomi sekaligus diplomatik bagi kedua negara.
Menurut sumber internal, perjanjian tersebut dirancang sebagai bentuk kompensasi atas bantuan militer dan logistik yang telah diberikan AS sejak konflik pecah pada 2022.
Trump juga disebut tengah mencari dividen perdamaian untuk menunjukkan hasil nyata dari pendekatan kerasnya terhadap konflik Rusia-Ukraina.
Namun, pengamat kebijakan luar negeri mencatat sikap Trump yang cenderung fluktuatif.
Dalam beberapa kesempatan, ia menyalahkan baik Moskow maupun Kyiv atas kegagalan mengakhiri perang.
Kini, dengan dimulainya kembali proses kesepakatan, ada harapan baru bahwa kerja sama AS-Ukraina bisa membuka jalan menuju stabilitas yang lebih luas di kawasan tersebut.
Analis memperkirakan bahwa kesepakatan ini tak hanya akan berdampak pada geopolitik regional, tapi juga menguntungkan secara ekonomi bagi perusahaan-perusahaan tambang AS yang akan mendapat akses langsung ke sumber daya alam strategis di Ukraina.
Dengan latar ketegangan global dan ketidakpastian arah diplomasi internasional, pengumuman ini menjadi babak penting dalam upaya Trump membentuk ulang peran Amerika Serikat di dunia pascaperang.