WARTAXPRESS.com – Perekonomian Kanada kehilangan sekitar 66.000 pekerjaan sepanjang Agustus 2025, membuat tingkat pengangguran naik ke 7,1% angka tertinggi dalam empat tahun terakhir.
Laporan Statistik Kanada (StatsCan) yang dirilis Jumat 5 September 2025 menunjukkan tren negatif ini sudah berlangsung dua bulan berturut-turut.
Pada Juli, lapangan kerja menyusut 41.000 posisi sehingga pengangguran meningkat ke 6,9%.
Padahal, analis semula memperkirakan adanya tambahan 10.000 pekerjaan.
Namun kenyataannya, gelombang PHK massal dan pembekuan rekrutmen membuat hampir 90% posisi yang hilang berasal dari pekerjaan paruh waktu.
Dari sisi sektor, konstruksi justru mencatat penambahan 17.000 posisi.
Sebaliknya, sains dan teknologi kehilangan 26.000 pekerjaan, transportasi dan pergudangan berkurang 23.000, serta manufaktur turun 19.000.
StatsCan menambahkan, kelompok paling terdampak adalah pekerja inti berusia 25–54 tahun, sementara lapangan kerja bagi anak muda 15–24 tahun relatif stabil.
Ekonom Conference Board of Canada, Pedro Antunes, menilai data ini sebagai tanda serius pelemahan ekonomi, terutama karena menyasar kelompok tenaga kerja utama.
Situasi kian diperberat oleh ketegangan dagang dengan Amerika Serikat. Awal 2025, Presiden AS Donald Trump menaikkan tarif impor produk Kanada hingga 25% kecuali energi yang hanya dikenakan 10%.
Kanada kemudian membalas dengan tarif setara US$ 45,9 miliar. Meski sebagian dicabut pada Agustus oleh PM Mark Carney, tarif tetap berlaku untuk barang senilai US$ 46 miliar, termasuk mobil, aluminium, dan baja.