WARTAXPRESS.com – Gotong royong dan kebersamaan antarumat beragama menjadi kunci terciptanya stabilitas dan keharmonisan di sebuah kota. Hal itu ditegaskan Wakil Wali Kota Tangerang, H. Maryono Hasan, saat membuka Jalan Sehat Kebangsaan bertema “Berjalan Bersama dalam Pengharapan” di Lapangan Gereja Santo Agustinus, Karawaci, Sabtu pagi 23 Agustus 2025. Kegiatan ini digelar bertepatan dengan HUT ke-80 Republik Indonesia sekaligus HUT Gereja Santo Agustinus.
Maryono menyampaikan, kegiatan jalan sehat ini bukan hanya olahraga biasa, melainkan wujud nyata persaudaraan yang terjalin di tengah masyarakat.
“Acara ini memperlihatkan bagaimana warga dari berbagai agama bisa berkumpul, berbaur, dan bersatu. Mari kita rayakan momen ini untuk terus menumbuhkan persaudaraan, serta menginspirasi masyarakat agar hidup rukun dan damai,” ujar Maryono di hadapan ratusan peserta.
Ia juga menekankan pentingnya merawat persatuan di tengah keberagaman.
“Semua manusia diciptakan setara di hadapan Tuhan. Dalam memperingati 80 tahun kemerdekaan RI, mari kita wujudkan jati diri bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika melalui persaudaraan dan kerja sama. Setiap komunitas memiliki peran penting untuk mendorong kebersamaan sekaligus pembangunan Kota Tangerang,” tegasnya.
Suasana penuh keakraban terlihat sejak pagi. Warga dari berbagai usia, mulai anak-anak hingga lansia, mengikuti jalan sehat dengan antusias. Sepanjang rute, peserta saling menyapa, bernyanyi, hingga mengibarkan bendera merah putih kecil.
“Saya senang sekali ikut kegiatan ini, rasanya damai melihat semua bisa berjalan bersama tanpa memandang perbedaan,” ungkap Maria, salah satu peserta dari Karawaci.
Maryono menambahkan, Jalan Sehat Kebangsaan menjadi simbol bahwa kerukunan bisa diwujudkan melalui kegiatan sederhana namun penuh makna.
“Inilah energi positif yang mendukung Kota Tangerang sebagai kota yang harmonis, damai, dan produktif. Semoga semangat kebersamaan ini tidak hanya terasa di hari ini, tetapi terus tumbuh setiap hari, menjadi modal bagi kita semua dalam membangun kota dan bangsa,” pungkasnya.
Acara yang dihadiri Dandim 0506/TGR, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), tokoh masyarakat, serta ratusan warga dari berbagai latar belakang ini pun ditutup dengan doa lintas agama sebagai simbol persatuan.