WARTAXPRESS.com – Inter Milan baru saja menutup musim dengan pencapaian finansial luar biasa, namun meninggalkan rasa pahit bagi para pendukungnya. Mereka mencatat pendapatan lebih dari 500 juta euro, tetapi tidak membawa pulang satu pun trofi.
Kegagalan di final Liga Champions melawan PSG dengan skor 0–5 dan kalah satu poin dari Napoli di Serie A menjadi pukulan telak. Musim ini menjadi salah satu yang paling menyakitkan secara emosional bagi para tifosi.
Namun, dari sisi bisnis, Inter justru berada dalam kondisi yang sangat sehat. Klub kini memiliki valuasi mencapai 1,7 miliar dolar AS, meningkat 20% dibanding tahun sebelumnya.
Dengan pelatih baru, pertanyaannya kini bukan hanya soal bisa atau tidaknya Inter tampil konsisten. Tapi apakah mereka bisa menjadi mesin kemenangan yang nyata?
Perpisahan dengan Inzaghi, Sambutan untuk Chivu

Pelatih Inter Milan, Cristian Chivu memberikan instruksi di laga Piala Dunia Antarklub 2025 melawan CF Monterrey. (c) AP Photo/Gregory Bull
Simone Inzaghi telah mengucapkan selamat tinggal setelah membawa Inter meraih enam trofi selama masa kepemimpinannya. Ia menerima tawaran fantastis dari Al-Hilal, dengan kontrak dua tahun senilai 50 juta dolar AS.
Sebagai gantinya, Cristian Chivu naik kelas dari pelatih tim muda menjadi nahkoda utama. Sosok legendaris ini dipandang sebagai pilihan emosional yang cerdas.
Chivu mengenal kultur klub, tekanan dari fans, dan pentingnya mengenakan seragam biru-hitam. Namun, kedekatan emosional saja tidak cukup untuk membawa Inter ke puncak.
Tantangan besar menantinya, termasuk ekspektasi besar dari manajemen dan suporter. Ini adalah kesempatan sekaligus ujian besar untuk Chivu.
Investasi Besar di Bawah Oaktree Capital

Francesco Pio Esposito (kanan) merayakan gol pertama Inter Milan ke gawang River Plate dalam laga Piala Dunia Antarklub, Kamis (26/6/2025). (c) AP Photo/Ryan Sun
Oaktree Capital sebagai pemilik baru menunjukkan sinyal positif. Mereka siap menggelontorkan dana hingga 100 juta euro untuk belanja pemain musim panas ini.
Inter telah menghabiskan sekitar 70 juta euro untuk mendatangkan empat pemain baru: Ange-Yoan Bonny, Luis Henrique, Petar Sucic, dan Nicola Zalewski. Meski belum tenar, para pemain ini dipilih secara strategis dan penuh pertimbangan.
Langkah ini menjadi bukti bahwa Oaktree tidak hanya ingin menyehatkan keuangan, tetapi juga meraih gelar. Para suporter mulai melihat aksi nyata dari kepemilikan baru.
Pembaruan skuad ini bukan sekadar kosmetik. Inter benar-benar sedang membangun ulang fondasi menuju kejayaan.