WARTAXPRESS.com – Pertemuan pertama antara Bupati Pati, Sudewo, dengan massa demonstran di posko Aliansi Masyarakat Pati Bersatu pada Senin, 11 Agustus 2025, berlangsung tegang. Lokasi pertemuan di Alun-Alun Pati diselingi sorak-sorai keras dan pelemparan botol air mineral dari warga yang tidak puas.
Sudewo hadir bersama jajaran pemerintah daerah guna mendengarkan langsung aspirasi masyarakat. Namun, kedatangannya disambut dengan teriakan protes terkait kebijakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sebesar 250%, meskipun kebijakan tersebut sudah dicabut.
Dalam pertemuan tersebut, warga menuntut agar Bupati Sudewo ikut serta dalam aksi lanjutan yang direncanakan pada 13 Agustus 2025, dengan perkiraan massa mencapai 50.000 orang. Sorakan keras membuat suasana semakin memanas.
Untuk mencegah kerusuhan, aparat keamanan bersama tim pengamanan menarik Sudewo mundur dari kerumunan setelah botol air mineral dilemparkan dan nyaris mengenai bupati.
Menanggapi hal ini, Sudewo menegaskan pembatalan kenaikan PBB-P2 telah resmi dan mengklaim tuntutan lain, seperti pelaksanaan pertemuan enam hari terkait pendidikan, sudah dipenuhi.
“Secara logika, persoalan sudah selesai, jadi apa lagi yang dituntut? Saya mengajak semua pihak untuk bersabar dan menciptakan suasana damai,” ujar Sudewo, seperti dikutip dari Beritasatu.
Sementara itu, Supriyono, perwakilan massa aksi, membantah jika demonstrasi ini bermotif politik atau atas kepentingan kelompok tertentu. Ia menyatakan dukungan masyarakat murni berasal dari kekecewaan terhadap kebijakan bupati.
Supriyono juga mengaku sebagai pendukung Sudewo saat pilkada lalu, bahkan memperoleh suara signifikan di desanya. Namun, ia merasa kecewa karena janji kampanye tidak terpenuhi, terutama terkait kebijakan pajak.
“Saya pendukung Pak Sudewo, suaranya di desa saya nomor dua terbesar di Kecamatan Margorejo setelah Sukobubuk. Saya bukan benci Pak Sudewo, tapi kebijakannya yang arogan dan tidak jujur yang saya kritik,” tegas Supriyono.
Hingga hari itu, lebih dari 14.000 karton air mineral berhasil terkumpul dari donasi masyarakat, baik individu maupun kelompok, sebagai bentuk solidaritas dukungan untuk aspirasi mereka.