TANGKOT, WARTAXPRESS.com – Kegiatan Perkemahan Sabtu Minggu (PERSAMI) di SD Negeri Peninggilan 5, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, berlangsung berbeda dari biasanya.

Ratusan siswa memadati halaman sekolah pada 13–14 Desember 2025 bukan hanya untuk berkemah, tetapi juga mengikuti edukasi mitigasi bencana yang disampaikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang.

Pelatihan tersebut menyasar siswa kelas IV hingga VI dengan materi kesiapsiagaan menghadapi gempa bumi serta penanganan awal kebakaran. Kegiatan dikemas dalam bentuk simulasi agar mudah dipahami dan diterapkan oleh anak-anak.

Dalam simulasi gempa, aktivitas belajar dihentikan sementara. Para siswa diarahkan untuk segera berlindung di bawah meja dan mengikuti prosedur penyelamatan diri sebelum melakukan evakuasi ke area terbuka.

“Saat ada gempa, kami langsung masuk ke bawah meja. Setelah aman, kami keluar kelas dengan tertib menuju titik kumpul,” kata Raka Pratama, siswa kelas V, saat ditemui usai simulasi. Dikutip Minggu 15/11/2025.

Selain bencana gempa, peserta juga dibekali keterampilan menghadapi kebakaran ringan. Mereka diperkenalkan cara memadamkan api secara sederhana menggunakan kain basah, serta penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).

“Kami jadi tahu kalau api kecil bisa ditutup pakai handuk basah, tapi kalau besar bisa pakai APAR,” ujar Nabila Azzahra, siswi kelas VI.

Tak hanya siswa, para guru pun ikut dilatih, termasuk penanganan kebocoran gas rumah tangga yang berisiko memicu kebakaran.

Kepala SDN Peninggilan 5, Wahyuni, menyampaikan bahwa penguatan edukasi kebencanaan menjadi bagian penting dari pembentukan karakter siswa.

“Anak-anak perlu dibekali pengetahuan keselamatan sejak dini. Ini bukan hanya untuk sekolah, tapi juga untuk kehidupan mereka di rumah dan lingkungan sekitar,” tuturnya.

Sementara itu, petugas BPBD Kota Tangerang, Barasetio, menyebut antusiasme peserta menjadi indikator bahwa edukasi kebencanaan dapat diterima dengan baik oleh anak-anak.

“Kami ingin kesiapsiagaan bencana menjadi budaya. Jika ditanamkan sejak usia sekolah, dampaknya akan sangat besar di masa depan,” jelasnya.

BPBD Kota Tangerang menegaskan komitmennya untuk terus memperluas program pelatihan mitigasi bencana di sekolah-sekolah dan lingkungan masyarakat guna meningkatkan kesiapan menghadapi potensi bencana yang bisa terjadi kapan saja. (Thomy)