WARTAXPRESS.comUniversitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) menerima visitasi penting dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dalam rangka proses pendirian Fakultas Kedokteran. Visitasi ini dipimpin langsung oleh Dr. Akemat, SKp., M.Kes, selaku Ketua Tim Tata Kelola Penyediaan Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan, Direktorat Penyediaan Tenaga Kesehatan, Ditjen Nakes Kemenkes RI.

Kunjungan ini bertujuan untuk memverifikasi kesesuaian antara dokumen prasyarat yang telah diajukan oleh UMT dengan kondisi riil di lapangan, khususnya terkait kesiapan sarana, prasarana, dan sumber daya manusia.

Dalam keterangannya, Akemat menekankan bahwa salah satu fokus utama visitasi ini adalah meninjau kerja sama UMT dengan rumah sakit pendidikan. Hal ini krusial karena rumah sakit bukan sekadar pelengkap, melainkan tempat utama pembentukan kompetensi calon dokter.

“Kami melihat kerja sama dengan rumah sakit, karena rumah sakit kan sebagai wahana pendidikan. Tempat praktik dan membentuk (mahasiswa) menjadi dokter,” ujar  Akemat di sela-sela kegiatan visitasi.

Tim Kemenkes melakukan validasi mendalam untuk memastikan bahwa fasilitas yang disediakan memenuhi standar kecukupan untuk menunjang proses pembelajaran medis yang berkualitas.

Akemat menjelaskan bahwa visitasi Kemenkes ini merupakan salah satu tahap krusial dalam rangkaian panjang pendirian Fakultas Kedokteran. Setelah penilaian kecukupan (sufficiency) ini selesai, Kemenkes akan mengeluarkan surat rekomendasi jika UMT dinyatakan memenuhi syarat.

“Tahapannya nanti kami dari Kementerian Kesehatan akan (memberikan) visitasi untuk rekomendasi. Tapi nanti (selanjutnya) ada visitasi dari L2Dikti (LLDIKTI), dan ada visitasi tim gabungan dari Kemendikbudristek yang akan mengkaji kelayakan untuk diberikan izin atau tidak,” tutur Akemat mengenai alur perizinan.

Langkah UMT untuk membuka Fakultas Kedokteran ini dinilai strategis dalam membantu pemerintah memenuhi kebutuhan tenaga medis nasional, sejalan dengan upaya Direktorat Penyediaan Tenaga Kesehatan dalam menjamin ketersediaan SDM kesehatan yang merata dan berkualitas.