Harga Mobil Listrik Bekas Anjlok, Ini Penyebabnya -

Menu

Mode Gelap
Jakarta Resmikan Sistem Penjaminan Digital, Dorong UMKM Lebih Kompetitif Pemkot Tangerang Dorong Tenaga Konstruksi Bersertifikat, Maryono: Bukti Naik Kelas Hasil Tes DNA, Ridwan Kamil Bukan Ayah Biologis Putri Lisa Mariana Sopir Bus Terminal Poris Protes Larangan Putar Musik: “Kami Butuh Hiburan di Jalan, Bukan Sunyi” Wali Kota Bengkulu Prihatin Terlibatnya Pejabat Kasus Tabrak Lari Kemenhut: Perhutanan Sosial Siap Dukung Pasokan Pangan Bergizi untuk Program MBG

Otomotif

Harga Mobil Listrik Bekas Anjlok, Ini Penyebabnya

badge-check


Harga mobil listrik bekas anjlok tajam. (Dok Hyundai/Istimewa) Perbesar

Harga mobil listrik bekas anjlok tajam. (Dok Hyundai/Istimewa)

WARTAXPRESS.com Pasar mobil listrik di Indonesia tengah menghadapi persoalan baru. Meski pemerintah terus mendorong penjualan lewat insentif, harga jual kembali mobil listrik bekas justru turun drastis.

Depresiasi mobil listrik tercatat lebih tajam dibanding mobil berbahan bakar bensin. Misalnya, Hyundai Ioniq 5 lansiran 2022 yang awalnya dijual Rp 800 juta, kini hanya laku sekitar Rp 450 juta di pasar mobil bekas—turun hingga 45%. Sementara mobil bensin biasanya hanya mengalami penurunan 20–25% dalam kurun 1–2 tahun.

Kasus serupa terjadi pada model lain. Wuling Air EV Standard Range yang semula Rp 240 juta kini tinggal Rp 130 juta. Cloud EV Pro Lite turun dari Rp 430 juta menjadi Rp 299 juta. Hyundai Ioniq 5 Signature Long Range dari Rp 844 juta kini hanya Rp 465–550 juta, tergantung kondisi. Bahkan Chery J6 yang baru setahun hadir sudah turun dari Rp 505 juta ke Rp 450 juta.

Mengapa harga mobil listrik bekas jatuh?

Kekhawatiran soal baterai. Baterai adalah komponen termahal pada mobil listrik. Keraguan konsumen mengenai daya tahan dan biaya perbaikan membuat unit bekas kurang diminati.

Infrastruktur charging terbatas. Stasiun pengisian daya yang belum merata membuat calon pembeli ragu beralih ke mobil listrik, apalagi bekas.

Oversupply di pasar sekunder. Banyaknya iklan mobil listrik bekas di platform daring mendorong harga kian terkoreksi.

Depresiasi model tertentu. Contohnya Wuling Air EV yang turun hingga 30% dalam setahun, Toyota bZ4X yang tetap terkoreksi meski harga barunya di atas Rp 1 miliar, hingga Chery J6 yang langsung merosot dalam setahun.

Pandangan Industri dan Harapan ke Depan
Direktur After Sales Service PT SGMW Motor Indonesia, Maulana Hakim, menyebut mahalnya harga baterai menjadi faktor utama anjloknya nilai jual kembali. Namun, dengan mulai diproduksinya baterai di dalam negeri dan berkembangnya teknologi perbaikan, biaya perawatan diharapkan lebih terjangkau ke depan.

Pengamat otomotif menilai depresiasi tajam ini masih merupakan fase transisi. Seiring peningkatan teknologi baterai, layanan purna jual, serta infrastruktur pengisian, harga mobil listrik bekas diperkirakan akan lebih stabil dalam beberapa tahun mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

BYD Yangwang U9 Track Edition Tembus 3.019 HP, Saingi Hypercar Listrik Dunia

16 Agustus 2025 - 07:50 WIB

Toyota Yaris Cross Karawang Kantongi Lima Bintang dari ASEAN NCAP

4 Agustus 2025 - 07:17 WIB

Suzuki Fronx 2025 Resmi Hadir: Crossover Bergaya Coupe yang Siap Menggoda Pasar Indonesia

24 Mei 2025 - 21:58 WIB

Gubernur Andra Soni Siap Bangun Sirkuit Balap Permanen untuk Majukan Dunia Otomotif Banten

4 Mei 2025 - 16:12 WIB

Trending di Otomotif