WARTAXPRESS.com – Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, menegaskan bahwa peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia bukan hanya mengenang terbebasnya bangsa dari penjajahan, tetapi juga momentum untuk memperjuangkan kemerdekaan yang lebih luas, yakni bebas dari kemiskinan, kelaparan, dan penderitaan.
“Makna kemerdekaan bukan sebatas lepas dari penjajah, melainkan juga memastikan rakyat terbebas dari kesulitan hidup,” kata Teddy melalui unggahan di akun Instagram Sekretariat Kabinet (@sekretariat.kabinet), Minggu.
Ia mengingatkan bahwa perjuangan kemerdekaan yang dimulai delapan dekade lalu tidak berhenti hanya pada 1945. Menurutnya, makna kemerdekaan sejati adalah terwujudnya kehidupan rakyat yang layak dan sejahtera tanpa beban penderitaan.
Pernyataan itu sejalan dengan pesan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya kebahagiaan rakyat kecil sebagai tolok ukur kemerdekaan.
“Presiden Prabowo menyampaikan: wong cilik iso gemuyu, itulah hakikat kemerdekaan yang sesungguhnya,” ucap Teddy.
Di usia ke-80 tahun Republik, ia menegaskan perjuangan bangsa tetap berlanjut untuk mewujudkan Indonesia yang sejahtera.
“Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80. Merdeka!” tegasnya.
Unggahan tersebut juga menampilkan ilustrasi program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo, antara lain Sekolah Rakyat, Makan Bergizi Gratis, dan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.
Peringatan kemerdekaan tahun ini mengusung tema “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”, yang mencerminkan semangat kebangsaan sebagai fondasi melangkah ke masa depan.
Presiden Prabowo dijadwalkan memimpin langsung upacara detik-detik Proklamasi di Istana Merdeka, Jakarta, yang juga dimeriahkan dengan Kirab Bendera Merah Putih, pembacaan Teks Proklamasi, Karnaval Bersatu Kemerdekaan, serta Pesta Rakyat.