WARTAXPRESS.com – Kejaksaan Agung (Kejagung) kembali mengeluarkan panggilan untuk Mohammad Riza Chalid (MRC), seorang pengusaha yang menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi dalam pengelolaan minyak mentah dan produk kilang Pertamina. Panggilan ketiga ini dijadwalkan untuk Senin, 4 Agustus 2025.
“Sepertinya pada tanggal 4 Agustus 2025,” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Anang Supriatna, saat ditemui di Jakarta, Rabu 30 Juli 2025. Dikutip dari BTV
Sebelumnya, Riza Chalid tidak hadir pada dua panggilan sebelumnya, yaitu pada Kamis, 24 Juli 2025, dan Senin, 28 Juli 2025. Meskipun demikian, Kejagung belum berencana mengeluarkan daftar pencarian orang (DPO) terhadap Riza.
Anang menambahkan bahwa Kejagung masih berfokus pada pemanggilan sesuai prosedur hukum yang berlaku. Jika Riza kembali tidak hadir, langkah-langkah lain akan dipersiapkan.
“Kita tunggu saja, semoga dia datang pada panggilan yang ketiga,” ujarnya.
Riza Diduga Berada di Malaysia, Boyamin Saiman Telusuri Kuala Lumpur
Boyamin Saiman, Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI), mengungkapkan bahwa Riza Chalid diduga sedang berada di Malaysia. Boyamin melakukan penelusuran di Kuala Lumpur pada 26-27 Juli 2025, meskipun ia tidak berhasil menemui Riza.
Boyamin menambahkan bahwa Riza diketahui sering berada di Johor Bahru, Malaysia, dan telah menikah dengan seorang anggota kerabat kesultanan di negara bagian tersebut.
“Pernikahan tersebut semakin memperkuat kedekatan Riza dengan Malaysia, terbukti dengan jejak digital foto yang menunjukkan Riza bersama Anwar Ibrahim menghadap Sultan Kedah,” jelas Boyamin pada Senin 28 Juli 2025.
Boyamin mengungkapkan bahwa hubungan Riza dengan Anwar Ibrahim sudah berlangsung lama, bahkan sebelum Anwar menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia. Foto yang dirilis oleh Kesultanan Kedah memperlihatkan keduanya menghadap Sultan Kedah pada 2 Oktober 2022.
Boyamin menekankan pentingnya kerja sama antara Indonesia dan Malaysia agar proses pemulangan Riza Chalid ke Indonesia dapat dilakukan. Ia khawatir pemulangan tersebut akan terhambat tanpa komunikasi yang intens antara kedua negara.
“Harus ada komunikasi khusus untuk memastikan proses pemulangan Riza Chalid bisa segera terlaksana,”ujarnya.
Dengan pemeriksaan ketiga yang dijadwalkan pekan depan, publik kini menunggu apakah Riza Chalid akan hadir atau kembali menghindar dari panggilan tersebut.