TANGKOT, WARTAXPRESS.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui timnya datangi kampus Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) di Kawasan Pendidikan Cikokol, Kota Tangerang untuk lakukan kajian terkait permohonan rekomendasi pendirian Fakultas Kedokteran (FK), Rabu (10/12/25).

Kajian ini dilakukan dengan mempertimbangkan kesiapan UMT serta kebutuhan dokter di wilayah Provinsi Banten.

Ketua Tim Tata Kelola Penyediaan Tenaga Medis Dirjen SDM Kesehatan Kemenkes, Akemat, mengungkapkan bahwa rekomendasi diberikan setelah memastikan sejumlah persyaratan standar terpenuhi.

“Kami mengkaji apakah persiapan UMT untuk mendirikan fakultas kedokteran itu sudah memenuhi persyaratan standar yang dibutuhkan sehingga kami bisa memberikan rekomendasi atau tidak merekomendasikan,” ujarnya.

Akemat menjelaskan, beberapa persyaratan yang dikaji meliputi ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) seperti dosen dan tenaga kependidikan, kurikulum, serta sarana dan prasarana. Namun, yang menjadi pertimbangan utama bagi Kemenkes adalah kebutuhan untuk mendirikan program studi kedokteran di wilayah Tangerang.

“Yang lebih utama lagi bagi kami di Kemenkes adalah apakah memang ada kebutuhan untuk mendirikan program studi kedokteran di wilayah Tangerang ini, terkait dengan kebutuhan dokter apakah masih ada gap antara supply dan demand dari dokter ada di sini,” terangnya.

Berdasarkan perhitungan Kemenkes, Provinsi Banten saat ini masih mengalami kekurangan atau gap sekitar 900 lebih dokter dari total kebutuhan yang ada. Sementara, supply dokter baru berasal dari tiga fakultas kedokteran yang sudah ada.

Menanggapi hal tersebut, Rektor Universitas Muhammadiyah Tangerang, Desri Arwen, menyatakan UMT telah memenuhi dasar-dasar penting untuk pendirian FK.

“Yang pertama kita sudah mendapatkan akreditasi perguruan atau APT Unggul, dan satu-satunya swasta yang Unggul ini adalah UMT,” jelas Desri Arwen.

Selain itu, Desri Arwen menegaskan bahwa pendirian FK merupakan bentuk komitmen UMT dalam pengabdian kepada masyarakat untuk mengatasi kekurangan tenaga medis.

“Kekurangan SDM dokter di Indonesia, khususnya di Banten, masih sangat kurang, dan realitas gap antara kebutuhan yang ada di lapangan dengan SDM-nya itu kan masih jauh. Di situlah UMT hadir di masyarakat untuk hadirkan pendidikan Fakultas Kedokteran ini bagian dari pengabdian kita kepada masyarakat dalam rangka Catur Darma Perguruan Tinggi Muhammadiyah,” tutupnya. (Tommy)