WARTAXPRES.com – Pemerintah Kota Bekasi berencana memperbaiki sistem transportasi massal sebagai langkah konkret untuk menekan beban biaya transportasi yang dirasakan warganya.
Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, menyatakan bahwa pemerintah tengah menyiapkan sejumlah strategi pembenahan. Salah satunya adalah dengan segera mengoperasikan moda transportasi milik Pemkot di rute Harapan Indah hingga Terminal Bekasi.
Tak hanya itu, pemerintah juga berencana menerapkan tarif parkir yang lebih terjangkau bagi masyarakat yang memilih meninggalkan kendaraan pribadinya dan beralih ke transportasi umum.
“Kita akan lakukan pembenahan sistem transportasi publik di Kota Bekasi untuk membantu menurunkan beban biaya transportasi masyarakat,” ujar Tri saat menanggapi mahalnya ongkos transportasi umum yang dikeluhkan warga pada Kamis, 7 Agustus 2025.
Ia juga membuka peluang adanya perombakan sistem angkutan kota (angkot) yang selama ini menjadi moda transportasi utama warga. Pembenahan ini akan menyesuaikan dengan dinamika kebutuhan dan jumlah pengguna.
“Untuk angkot, kita akan evaluasi berdasarkan tingkat kebutuhan masyarakat. Ini bagian dari langkah kita agar biaya transportasi bisa lebih terkendali,” jelasnya.
Sebelumnya, analis kebijakan transportasi dari FAKTA Indonesia, Azas Tigor Nainggolan, menyebut Kota Bekasi sebagai daerah dengan biaya transportasi publik tertinggi di Indonesia.
Menurutnya, warga Bekasi harus merogoh kocek hingga Rp1,9 juta per bulan atau sekitar 14,02 persen dari total biaya hidup.
“Angka ini jauh dari ideal. Seharusnya pengeluaran transportasi masyarakat tidak lebih dari 10 persen dari total biaya hidup,” ujar Tigor.