Menu

Mode Gelap
Pendaftaran SPMB di SMA Negeri 05 Salembaran kabupaten Tangerang Penuh Teka-teki  Sebab terjadinya Banjir di Pondok Maharta, Ini Kata Kepala Dinas DSDABMBK Kota Tangsel  Pegawai PPPK ada Peluang Masuk Jabatan Struktural, Asal Mengikuti Semua Aturan Siapkan Mesin Pompa Tambahan, Benyamin Tinjau Lokasi Banjir Maharta yang merendam Puluhan Kk Ada 5 Titik Turap di Perumahan Nusa Loka Longsor Sedalam 7 meter, Warga Kuwatir Terjadi Banjir  Awali Tugas di Hari Pertama, Kapolresta Tangerang Ziarah ke Makam R.A. Wangsakara

Nasional

Atalia Soroti Kekerasan Seksual: Ini Fenomena Gunung Es, Banyak Korban Tak Berani Bicara

badge-check


Atalia Soroti Kekerasan Seksual: Ini Fenomena Gunung Es, Banyak Korban Tak Berani Bicara Perbesar

WARTASXPRESS.com – Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Atalia Praratya, angkat bicara terkait maraknya kasus kekerasan seksual yang belakangan mencuat ke publik.

Istri dari mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, itu menilai bahwa kasus-kasus yang terungkap hanyalah sebagian kecil dari realita yang sebenarnya terjadi di masyarakat.

“Kita tahu bahwa ini fenomena gunung es. Yang muncul adalah mereka-mereka yang berani speak up,” ujar Atalia pada Minggu (13/4/2025).

Pernyataan ini merespons sorotan publik terhadap beberapa kasus kekerasan seksual terbaru, termasuk dugaan pemerkosaan oleh dokter PPDS Anestesi Universitas Padjadjaran dan kasus asusila yang menyeret mantan Kapolres Ngada.

Menurut Atalia, kekerasan seksual bukan hanya persoalan hukum, tetapi juga menyangkut budaya diam yang masih mengakar kuat.

Ia mengungkapkan bahwa berdasarkan data Komnas Perempuan pada tahun 2022, sekitar 60 persen korban kekerasan seksual memilih untuk tidak melapor.

“Ini mengindikasikan betapa sistem pelaporan dan perlindungan terhadap korban masih jauh dari kata ideal,” tambahnya.

Atalia pun mendorong adanya penguatan sistem pendampingan psikologis dan hukum bagi korban, serta mempercepat pengesahan regulasi yang berpihak pada korban kekerasan seksual.

Ia menegaskan, perlindungan terhadap korban harus menjadi prioritas negara.

“Jangan sampai mereka yang sudah trauma justru kembali menjadi korban dari sistem yang abai,” tegas Atalia.

Dalam konteks pengawasan di Komisi VIII DPR RI, Atalia memastikan pihaknya akan terus mengawal isu ini, mendorong kementerian dan lembaga terkait agar bertindak cepat dan tegas.

Ia juga mengajak masyarakat untuk tidak menutup mata dan berani bersuara jika melihat atau mengalami kekerasan.

“Perubahan tidak akan datang kalau kita semua diam. Suara korban adalah awal dari keadilan,” pungkasnya.

Baca Juga :  Sebab terjadinya Banjir di Pondok Maharta, Ini Kata Kepala Dinas DSDABMBK Kota Tangsel 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Sebab terjadinya Banjir di Pondok Maharta, Ini Kata Kepala Dinas DSDABMBK Kota Tangsel 

10 Juli 2025 - 23:58 WIB

Siapkan Mesin Pompa Tambahan, Benyamin Tinjau Lokasi Banjir Maharta yang merendam Puluhan Kk

9 Juli 2025 - 22:54 WIB

Kasat Reskrim Polresta Sleman Kantongi Identitas Terduga Pelaku Perusakan Mobil Kepolisian

7 Juli 2025 - 01:19 WIB

Sejumlah Warga Protes di TPST Kecamatan Cipondoh terkait Uji Coba Mesin Insinerator Pengelola Sampah di Cipondoh 

4 Juli 2025 - 00:52 WIB

Polres Tangsel Ungkap 8 Kasus Kekerasan Seksual terhadap Anak dan Perempuan, 10 Tersangka Diamankan

3 Juli 2025 - 23:37 WIB

Trending di Nasional