Post Views: 4

WARTAXPRESS.com – Presiden Prabowo Subianto menggelar pertemuan dengan sejumlah pimpinan organisasi masyarakat (ormas) keagamaan, buruh, dan umum di Istana Negara, Jakarta, Senin 1 September 2025. Agenda tersebut turut dihadiri para menteri, wakil menteri, serta ketua umum partai politik.

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, mewakili para pemimpin ormas, menegaskan bahwa pertemuan itu menghasilkan kesepahaman untuk memperkuat kerukunan bangsa.

“Kami semua bersepakat bahwa bangsa ini harus bersatu secara utuh, berjuang bersama mengatasi tantangan, dan memohon pertolongan Tuhan agar setiap ikhtiar mendapat perlindungan,” ujar Gus Yahya dalam keterangan pers di Istana Negara, dikutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama.

Ia menambahkan, para tokoh agama berkomitmen terus mengingatkan Presiden dan jajaran pemerintah agar teguh melaksanakan cita-cita kebangsaan.

“Tugas kami adalah menjaga agar nilai-nilai luhur bangsa tetap menjadi pegangan dalam setiap kebijakan negara,” ucapnya.

Senada, Ketua Umum PGI Pendeta Jacky Manuputty menilai pertemuan berlangsung terbuka dan penuh keguyuban.

“Kami sangat berharap modal-modal pertemanan dan keguyuban ini bisa didorong ke tengah masyarakat,” kata Jacky.

Ia mengungkapkan bahwa diskusi dengan Presiden berjalan apa adanya, membahas isu-isu krusial seperti pajak yang membebani rakyat, kasus korupsi, kenaikan tunjangan dewan, hingga gaya hidup pejabat yang dianggap berlebihan.

“Presiden bahkan menyampaikan akan mendorong sungguh-sungguh pengesahan undang-undang perampasan aset bersama DPR,” tegas Jacky.

Presiden Prabowo dalam forum itu juga menekankan pentingnya praktik demokrasi yang sehat.

“Kebebasan berpendapat dijamin sepenuhnya, asalkan tidak disertai tindakan anarkis,” ujarnya seperti ditirukan Jacky.

Pertemuan di Istana Negara ini melanjutkan dialog presiden dengan ormas, setelah sebelumnya Prabowo mengundang sejumlah pimpinan ormas Islam ke kediamannya di Hambalang, Jawa Barat, Sabtu 30 Agustus 2025.