Trump Dorong Pertukaran Wilayah Ukraina-Rusia demi Perdamaian -

Menu

Mode Gelap
Mantab Wujud Kepedulian, Kapolres Metro Tangerang Kota Gelar Jum’at Peduli di Polsek Benda Remaja Tangsel Diduga Jadi Korban Asusila, Kasus Terungkap Lewat Podcast Denny Sumargo, Ini Kata Polisi! Remaja Berinisial ADM Warga Jakarta Tewas dalam Kecelakaan dengan Truk Molen di Kota Tangerang Sekolah Islam Cikal Harapan 1 Bsd Sukses Gelar Seminar, Bertanjuk Kiat Berprestasi di Era Digital  Desak! Mutasi Rotasi, Anggota Komisi 1 Sebut: Plt Tidak Punya Kebijakan  Kondisi Ledakan di Pondok Aren, 3 Lantai gedung Farmasi Rusak Parah

Internasional

Trump Dorong Pertukaran Wilayah Ukraina-Rusia demi Perdamaian

badge-check


Momen Trump dan Zelensky bertemu di Vatikan, Sabtu 26 April 2025. (Ukrainian Presidential Press Service/Istimewa) Perbesar

Momen Trump dan Zelensky bertemu di Vatikan, Sabtu 26 April 2025. (Ukrainian Presidential Press Service/Istimewa)

WARTAXPRESS.com Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada Senin, 11 Agustus 2025, menyatakan bahwa Ukraina dan Rusia sebaiknya saling menyerahkan sebagian wilayah guna mengakhiri perang. Ia berencana membahas gagasan tersebut saat bertemu Presiden Rusia, Vladimir Putin, di Alaska pada Jumat, 15 Agustus 2025. Trump menyebut pertemuan itu sebagai uji awal untuk melihat kesediaan Putin berdamai.

“Dalam dua menit pertama saya mungkin sudah tahu apakah ada kemajuan atau tidak,” katanya di Gedung Putih, seraya menegaskan akan mendesak Putin menghentikan perang.

Ia menargetkan gencatan senjata cepat untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung tiga setengah tahun, dan bahkan mempertimbangkan pertemuan tiga pihak dengan Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Namun, kekhawatiran muncul dari sejumlah pemimpin Eropa. Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, dan Perdana Menteri Kanada, Mark Carney, menegaskan perdamaian harus dirumuskan bersama Ukraina, bukan dipaksakan.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, memperingatkan agar tidak memberikan konsesi kepada Moskow dan menekankan pentingnya gencatan senjata tanpa syarat dengan pengawasan serta jaminan keamanan. Uni Eropa juga sedang mempersiapkan sanksi putaran ke-19 terhadap Rusia serta meningkatkan bantuan militer ke Ukraina.

Zelensky sendiri menolak tawaran konsesi, menilai hal itu tidak akan mengubah perilaku Rusia, dan menuntut sanksi tetap berlaku hingga Ukraina mendapatkan jaminan keamanan.

Sejak invasi pada Februari 2022, Rusia menguasai sekitar 20% wilayah Ukraina. Trump mengakui akan ada pertukaran wilayah, meski tidak memerinci lokasinya. Sementara itu, Zelensky menggalang dukungan dari India dan Arab Saudi, sedangkan Putin berkomunikasi dengan Tiongkok, India, Brasil, dan negara-negara bekas Soviet. Pada 13 Agustus 2025, Jerman akan memimpin pertemuan virtual para pemimpin Eropa untuk memperkuat tekanan terhadap Moskow.

Rincian rencana pertukaran wilayah belum dipublikasikan. Utusan khusus AS, Jenderal (Purn) Keith Kellogg, sebelumnya mengusulkan pembentukan pasukan pertahanan NATO Eropa untuk menjaga garis depan dan zona demiliterisasi di Ukraina timur. Pada Juli 2025, Inggris dan Prancis membentuk koalisi lebih dari 30 negara guna menyusun strategi penguatan militer Ukraina. Kellogg juga menegaskan bahwa Ukraina tidak akan masuk NATO, sesuai salah satu tuntutan utama Putin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Wali Kota Tangsel Tegas 11 Orang ASN Mangkir Tanpa Alasan Siap-Siap Dipecat

1 Oktober 2025 - 23:11 WIB

Pratama Arhan dan Azizah Salsha Resmi Bercerai, Akhiri Rumah Tangga yang Baru Berumur Dua Tahun

30 September 2025 - 20:44 WIB

Sentra Mulya Jaya Harap Karang Taruna Semakin Aktif di Masyarakat di Usia ke-65

28 September 2025 - 20:32 WIB

Prabowo Tegaskan Solidaritas Kemanusiaan di Sidang Umum PBB

24 September 2025 - 12:00 WIB

Pidato Trump di PBB: Kritik Tajam, PBB Hanya Penuh Janji Tanpa Hasil

24 September 2025 - 11:30 WIB

Trending di Berita Terkini