Menu

Mode Gelap
Sidang Lanjutan Terdakwa Charlie Chandra di Pengadilan Negeri Tangerang  Tembok Apartemen di Tangsel Roboh timpa Rumah Warga Sekitar Minta Kompensasi  Benyamin Pastikan Gaji PPPK Tangsel Dianggarkan di APBD Perubahan 2025 Tabrak Motor Gegara Lawan Arah di Bintaro Pengendara Minibus Terjun ke Selokan  Pro-kontra Wacana Kenaikan Harga Tarif Ojol 15 Persen Ini Respon Konsumen Sejumlah Warga Protes di TPST Kecamatan Cipondoh terkait Uji Coba Mesin Insinerator Pengelola Sampah di Cipondoh 

Ekonomi

Sri Mulyani Sindir Tarif Impor Trump: Ekonomi Hari Ini Tak Butuh Ilmu Ekonomi

badge-check


Sri Mulyani Sindir Tarif Impor Trump: Ekonomi Hari Ini Tak Butuh Ilmu Ekonomi Perbesar

WARTAXPRESS.com – Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, melontarkan kritik tajam terhadap kebijakan tarif impor yang diberlakukan Amerika Serikat di bawah kepemimpinan mantan Presiden Donald Trump.

Dalam acara Sarasehan Ekonomi yang digelar di Jakarta, Selasa (8/4), Sri Mulyani menilai langkah tersebut tidak berpijak pada logika ilmu ekonomi, melainkan sekadar transaksi politik dagang.

“Tarif resiprokal yang disampaikan oleh Amerika terhadap 60 negara menggambarkan cara perhitungan tarif yang, saya rasa, semua ekonom yang belajar ekonomi tidak bisa memahami,” ujar Sri Mulyani di hadapan para peserta sarasehan, termasuk anggota Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI).

Menurutnya, pendekatan Trump terhadap kebijakan perdagangan bersifat sepihak dan mengabaikan prinsip dasar ekonomi.

“Jadi ini sudah tidak berlaku lagi ilmu ekonomi, yang penting pokoknya tarif duluan,” katanya, disambut tawa kecil dari sebagian peserta.

Sri Mulyani menegaskan bahwa kebijakan tersebut lebih ditujukan untuk menutup defisit perdagangan Amerika Serikat dengan berbagai negara mitra, bukan untuk menciptakan keseimbangan ekonomi global.

“Karena tujuannya adalah menutup defisit. Tidak ada ilmu ekonominya di situ,”

“Itu artinya saya tidak ingin tergantung atau beli dari orang lain, lebih banyak apa yang bisa saya jual kepada orang lain,” terangnya.

Dalam pernyataannya yang cukup menohok, ia menyebut pendekatan semacam itu sebagai bentuk transaksi semata tanpa dasar keilmuan yang kuat.

“Itu purely transactional. Enggak ada landasan ilmu ekonominya. Jadi, teman-teman ISEI yang hadir di sini, mohon maaf Pak… hari-hari ini ilmunya tidak berguna,” katanya setengah berseloroh namun serius.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pro-kontra Wacana Kenaikan Harga Tarif Ojol 15 Persen Ini Respon Konsumen

4 Juli 2025 - 21:31 WIB

Polsek Sepatan Berikan Bantuan Kepada Warga Tidak Mampu di Desa Lebak Wangi, Sekaligus Memperingati Hari Polri Ke-79 

21 Juni 2025 - 22:15 WIB

Pengunjung Pantai Tanjung Pasir Banyak, Para Pedagang Keluhkan Sepi Pembeli 

10 Juni 2025 - 21:26 WIB

Polresta Tangerang Bersama Bupati Tanam Jagung Hibrida di Kampung Batu Nunggul untuk Dukung Swasembada Pangan Nasional

5 Juni 2025 - 17:24 WIB

Kadinsos Benarkan Pelaku Pengoplos Gas Subsidi PNS Pemkab Tangerang 

30 Mei 2025 - 17:52 WIB

Trending di Ekonomi