Menu

Mode Gelap
Gema Budhis Tangsel Ucapkan Selamat Terpilihnya Sopian Hadi Permana Ketua KNPI Tangsel Periode 2025-2028 Banjir Masih Menggenai Wilayah Ciledug Kota Tangerang  Soal Musda ke-V KNPI Tangsel di Tuding Cacat Regulasi, Begini Kata Ketua Steering Committee Serikat Pekerja Apresiasi Jajaran Polda Banten Pemberantasan Calo dan Premanisme Dunia Kerja  Puluhan Preman dan Juru Parkir di Sikat Habis Polres Metro Tangerang Kota  Polisi Ungkap kasus Pembunuhan di Pamulang, Soal Rebutan Harta Warisan

Ekonomi

Sri Mulyani Sindir Tarif Impor Trump: Ekonomi Hari Ini Tak Butuh Ilmu Ekonomi

badge-check


Sri Mulyani Sindir Tarif Impor Trump: Ekonomi Hari Ini Tak Butuh Ilmu Ekonomi Perbesar

WARTAXPRESS.com – Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, melontarkan kritik tajam terhadap kebijakan tarif impor yang diberlakukan Amerika Serikat di bawah kepemimpinan mantan Presiden Donald Trump.

Dalam acara Sarasehan Ekonomi yang digelar di Jakarta, Selasa (8/4), Sri Mulyani menilai langkah tersebut tidak berpijak pada logika ilmu ekonomi, melainkan sekadar transaksi politik dagang.

“Tarif resiprokal yang disampaikan oleh Amerika terhadap 60 negara menggambarkan cara perhitungan tarif yang, saya rasa, semua ekonom yang belajar ekonomi tidak bisa memahami,” ujar Sri Mulyani di hadapan para peserta sarasehan, termasuk anggota Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI).

Menurutnya, pendekatan Trump terhadap kebijakan perdagangan bersifat sepihak dan mengabaikan prinsip dasar ekonomi.

“Jadi ini sudah tidak berlaku lagi ilmu ekonomi, yang penting pokoknya tarif duluan,” katanya, disambut tawa kecil dari sebagian peserta.

Sri Mulyani menegaskan bahwa kebijakan tersebut lebih ditujukan untuk menutup defisit perdagangan Amerika Serikat dengan berbagai negara mitra, bukan untuk menciptakan keseimbangan ekonomi global.

“Karena tujuannya adalah menutup defisit. Tidak ada ilmu ekonominya di situ,”

“Itu artinya saya tidak ingin tergantung atau beli dari orang lain, lebih banyak apa yang bisa saya jual kepada orang lain,” terangnya.

Dalam pernyataannya yang cukup menohok, ia menyebut pendekatan semacam itu sebagai bentuk transaksi semata tanpa dasar keilmuan yang kuat.

“Itu purely transactional. Enggak ada landasan ilmu ekonominya. Jadi, teman-teman ISEI yang hadir di sini, mohon maaf Pak… hari-hari ini ilmunya tidak berguna,” katanya setengah berseloroh namun serius.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Inflasi Kota Tangerang Terjaga di Angka 1,54 Persen, Ekonomi Masih Stabil

3 Mei 2025 - 12:50 WIB

Ketua Fraksi PSI Tangsel minta agar para Kepala Dinas agar melayani masyarakat dengan cepat dan tepat

2 Mei 2025 - 22:17 WIB

Hadir di Serang, Komisi IX DPR RI dan Badan Gizi Nasional Gencarkan Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis

27 April 2025 - 19:06 WIB

Ribuan Warga Serbu Job Fair 2025 di Kota Tangerang, Peluang Kerja Melimpah!

23 April 2025 - 15:10 WIB

PM Lawrence Wong Dunia Terjebak di Tengah Rivalitas AS-Tiongkok, Singapura Harus Tetap Lincah dan Netral

18 April 2025 - 21:54 WIB

Trending di Ekonomi