WARTAXPRESS.com – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menegaskan peran vital kepala sekolah dalam memajukan pendidikan. Ia menyebut kepala sekolah ibarat “otak” yang mengendalikan jalannya pendidikan dan “mata” yang menentukan visi serta arah pembelajaran di sekolah.
“Ibarat tubuh, kepala sekolah itu kepalanya. Ia yang menentukan citra sekolah sekaligus arah pendidikan di satuan pendidikan,” ujar Abdul Mu’ti saat menutup Pelatihan Bakal Calon Kepala Sekolah (BCKS) Angkatan II 2025, dilansir dari Antara, Selasa 23 September 2025.
Menurutnya, kepala sekolah harus berani mengambil risiko, tidak boleh memimpin secara biasa-biasa saja, dan dituntut menjadi pemimpin agile—mampu beradaptasi tanpa kehilangan visi.
“Pemimpin yang agile itu tidak mudah goyah oleh guncangan. Bisa menyesuaikan keadaan, tapi tetap punya visi, tidak tumbang,” tegas Sekjen PP Muhammadiyah itu.
Mu’ti juga menekankan pentingnya kepala sekolah menerapkan konsep servant leadership, yakni kepemimpinan yang berorientasi pada pelayanan dan memberi manfaat bagi orang lain.
“Kalau orientasi kita melayani, semua pekerjaan menjadi menyenangkan. Dunia ini cukup untuk semua makhluk, tapi tidak akan cukup untuk satu orang yang rakus,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan (KSPSTK) Kemendikdasmen, Iwan Junaedi, menyebut berdasarkan data 7 Mei–21 September 2025, terdapat penurunan pemenuhan kepala sekolah negeri maupun swasta secara nasional hingga 51,55%.
Program BCKS, kata Iwan, dirancang untuk menyiapkan calon pemimpin sekolah yang tidak sekadar mengelola administrasi, tetapi juga strategis dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Peserta pelatihan dari SMPN 1 Tasikmalaya, Siska Nurhadi, mengaku pelatihan tersebut memberikan bekal penting, mulai dari penyusunan visi sekolah, perencanaan berbasis data, pengelolaan sumber daya, hingga supervisi akademik.
“Program ini bukan pelatihan biasa, tapi benar-benar membekali kami dengan kompetensi kepribadian, sosial, dan profesional untuk memimpin sekolah secara efektif,” ungkapnya.