Serangan Ukraina ke Rusia Bikin Harga Minyak Naik Tipis -

Menu

Mode Gelap
Rekaman Dramatis! BPBD Evakuasi Siswi yang Tangannya Terjepit Kursi Besi di Sekolah Camat Klarifikasi Status Jalan yang di Bangun Oleh Warga: Aset Milik Pengembang, Bukan Pemerintah Haedar Nashir dan Abdul Mu’ti Dianugerahi Tanda Kehormatan RI Bintang Mahaputra Utama RDPU Komisi I DPR Dipercepat, Demo di Luar Gedung Memanas Massa Demo DPR Masuk ke Jalan Tol Usai Dipukul Mundur Aparat Pelajar Ikut Demo DPR, Polisi Imbau Anak di Bawah 18 Tahun Tinggalkan Lokasi

Internasional

Serangan Ukraina ke Rusia Bikin Harga Minyak Naik Tipis

badge-check


Ilustrasi pengeboran lepas pantai yang menghasilkan minyak mentah. Perbesar

Ilustrasi pengeboran lepas pantai yang menghasilkan minyak mentah.

WARTAXPRESS.com Harga minyak bergerak naik tipis pada Senin, 25 Agustus 2025, setelah serangan Ukraina terhadap infrastruktur Rusia menimbulkan kekhawatiran potensi gangguan pasokan. Minyak Brent berjangka naik 0,09% menjadi US$ 67,79 per barel, sementara WTI bertambah 0,14% menjadi US$ 63,75 per barel.

Serangan pesawat nirawak Ukraina menimpa PLTN terbesar Rusia, mengurangi kapasitas reaktor, dan memicu kebakaran di terminal ekspor bahan bakar Ust-Luga. Kebakaran juga berlangsung di kilang Novoshakhtinsk yang memproduksi sekitar 100.000 barel per hari untuk ekspor.

“Mengingat keberhasilan Ukraina dalam menargetkan infrastruktur minyak Rusia, risiko untuk minyak mentah bergeser ke sisi atas,” kata analis pasar IG, Tony Sycamore, dikutip dari Reuters.

Wakil Presiden AS JD Vance menilai bahwa serangan Ukraina membuat Rusia mulai mengambil “konsesi signifikan” dalam upaya penyelesaian konfliknya dengan Ukraina.

“Mereka menyadari tidak mungkin membentuk rezim boneka di Kyiv. Dan yang terpenting, mereka mengakui adanya jaminan keamanan bagi integritas teritorial Ukraina,” ujarnya.

Analis ANZ menambahkan, sentimen pasar yang risk-on mendorong investor meningkatkan minat di sektor energi dan logam.

“Suasana risk-on di seluruh pasar mendorong minat investor di seluruh kompleks komoditas, dibantu oleh isu-isu baru terkait pasokan di sektor energi dan logam,” kata analis ANZ.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Breaking News! IHSG Pagi Ini Melonjak 1%

25 Agustus 2025 - 09:05 WIB

Iftitah Dorong Pembangunan Dimulai dari Desa untuk Wujudkan Indonesia Maju

24 Agustus 2025 - 20:28 WIB

Rusia Sebut Ukraina Serang PLTN Kursk dengan Drone, Picu Kebakaran

24 Agustus 2025 - 20:08 WIB

Harapan Kredit Tumbuh Dua Digit Kian Menipis, Laju Perbankan Melambat

21 Agustus 2025 - 11:50 WIB

IHSG Dibuka Turun ke 7.904, DSSA Pimpin Daftar Top Losers

21 Agustus 2025 - 11:35 WIB

Trending di Bisnis