WARTAXPRESS.com — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang menggelar kegiatan Sarasehan Relawan Kebencanaan sebagai upaya memperkuat koordinasi dan kapasitas para relawan dalam menghadapi potensi bencana di wilayah kota.
Acara yang berlangsung di Mako BPBD kota Tangerang, ini dihadiri puluhan relawan dari berbagai organisasi masyarakat, perwakilan instansi terkait, serta tokoh masyarakat.
Dalam sambutannya Kepala Pelaksana Badan BPBD Kota Tangerang, Mahdiar menekankan pentingnya peran relawan dalam penanggulangan bencana, terutama di tahap awal sebelum bantuan resmi tiba.
“Relawan adalah ujung tombak dalam penanganan bencana di lapangan. Melalui sarasehan ini, kita ingin membangun kolaborasi yang lebih solid dan meningkatkan kesiapsiagaan seluruh pihak dalam menghadapi situasi darurat,” papar Mahdiar, Rabu 10 September 2025.
Sarasehan ini juga diisi dengan sesi diskusi interaktif, yang melibatkan partisipasi aktif para relawan. Berbagai isu strategis seperti koordinasi saat bencana, pemanfaatan teknologi informasi, serta strategi evakuasi juga dibahas secara mendalam.
Selain mempererat tali silaturahmi, kegiatan ini menjadi ruang berbagi pengalaman antar komunitas relawan yang selama ini aktif di lapangan, baik dalam menghadapi banjir, kebakaran, hingga kejadian-kejadian non-alam seperti pandemi.
“Selain itu, kegiatan ini menjadi ajang untuk mempererat komunikasi antara relawan dan instansi pemerintah agar pelaksanaan tugas di lapangan bisa berjalan dengan cepat, tepat dan efisien,” katanya.
“Kami sangat menghargai kontribusi relawan yang selalu hadir di garda terdepan saat terjadi bencana. Kolaborasi antara pemerintah, relawan dan masyarakat adalah kunci dalam membangun Kota Tangerang yang tangguh bencana,” sambungnya.
Dengan semangat kebersamaan, BPBD berharap kegiatan ini dapat menjadi titik awal pembentukan jaringan relawan tangguh yang siap siaga 24 jam dalam mendukung mitigasi dan respons bencana di Kota Tangerang.
“Ke depan, kegiatan serupa akan terus dilaksanakan sebagai bagian dari strategi pembentukan kota yang siaga, responsif dan tangguh terhadap bencana,” tutup Mahdiar.