- WARTAXPRESS.com – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia dengan sengaja menyerang kawasan sipil guna melemahkan posisinya sebelum bertemu Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Gedung Putih, Senin 18 Agustus 2025 malam.
Menurut otoritas Ukraina, serangan drone menghantam permukiman di Kharkiv dan menewaskan sedikitnya tujuh orang, termasuk seorang bayi. Serangan lain di Zaporizhzhia juga merenggut tiga korban jiwa.
“Ini adalah serangan demonstratif dan sinis. Mesin perang Rusia terus menghancurkan kehidupan tanpa pandang bulu,” tulis Zelensky di X.
Pertemuan Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska sebelumnya menghasilkan desakan agar Kyiv menerima kesepakatan damai. Namun, Zelensky menolak usulan itu, terutama karena salah satu syaratnya adalah menyerahkan sebagian wilayah Donetsk.
“Kami tidak akan menukar kedaulatan dengan perdamaian semu,” tegasnya.
Trump dijadwalkan menerima Zelensky di Ruang Oval pukul 13.15 waktu setempat, kemudian melanjutkan diskusi dengan para pemimpin Eropa, termasuk Jerman, Prancis, Italia, Inggris, Finlandia, Uni Eropa, dan NATO. Kehadiran mereka dimaksudkan untuk menunjukkan dukungan pada Ukraina serta menjamin keamanan kawasan setelah perang.
Sementara di medan tempur, Rusia terus melancarkan serangan rudal dan drone, memaksa warga Kharkiv mengungsi. Seorang penduduk, Olena Yakusheva, mengatakan terus menargetkan banyak tempat.
“Mereka menargetkan apartemen tempat banyak keluarga tinggal. Anak-anak kecil pun ikut jadi korban.”