WARTAXPRESS.com- Rencana penyesuaian tarif ojek online (ojol) hingga 15% direspons beragam komentar oleh pengemudi ojol maupun Konsumen nya sendiri. Sebagian menyetujui wacana ini, dan ada tidak menyetujui, namun tidak sedikit yang merasa terbebani.
Salah satunya Anwar selaku pengemudi ojol dari kota Tangerang. Ia khawatir kebijakan itu justru akan membuat jumlah order berkurang, dan pemasukan pendapatan untuk keluarganya makin mencekik.
“Enggak setuju sih karena pasti customer nyari yang lebih murah. Khawatirnya orderannya menurun, apalagi kan saingannya makin banyak ditambah aplikasi shopee juga promonya gila-gilaan,” Ujar Anwar.
Anwar meminta kepada pemerintah pusat untuk di pikirkan matang-matang sebelum menaikan harga tarif Ojol, dan mencari solusi dampaknya nanti.
“Iya, sebelum naikin harga tolong, di pikir dulu dampak ya apa nanti apakah orderan banyak atau berkurang, ada mungkin solusi lain, menurut saya lebih baik potongan tarif ke aplikator,”Ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan pengguna ojol bernama Chandra dari Komunitas Veteran BSD. Jika tarif ojol naik, maka pengeluarannya juga ikut naik, disisi lain kenaikan mendapatkan dukungan rekan-rekan driver online.
“Tapi kalau untuk dari sisi driver-nya itu mungkin akan lebih menguntungkan mereka dalam mencari nafkah, mencari keuntungan tapi apakah semua driver pada setuju kalau saya sih setuju saja,” ujarnya.
Chandra menambahkan, terkait harga tarif Ojol naik 15 persen, menurutnya informasi tersebut belum valid hanyalah isu belakangan ini.
“Kayaknya belum valid bang, itu masih dikaji lagi, menurut saya butuh waktu yang cukup naikin harga ini apakah orderan bakal ramai atau sepi,”Ujarnya
Sementara pengguna ojol lain, Okta justru mendukung rencana kenaikan tarif. Menurut mereka, saat ini hampir semua kebutuhan sudah mengalami kenaikan harga.
“Aku kan kayak mikir kalau ke mana-mana emang mahal ya, jadi ya udah enggak apa-apa kalau naik, driver juga butuh pemasukan untuk kebutuhan keluarganya,” ungkap Okta pengguna Ojol.