Trump Dorong Perdamaian Rusia dan Ukraina Akan Terwujud-

Menu

Mode Gelap
Jelang HUT RI, Pedagang di Tangerang Keluhkan Sepi Pembeli karena Bendera One Piece yang Viral Pemkot Jakarta Selatan Siap Dukung Relokasi Pedagang Loksem Barito ke Pasar-Pasar Resmi Rayakan HUT RI ke-80, Transjakarta, MRT, dan LRT Berlaku Tarif Rp80 Sehari Penuh Disbudpar Kota Tangerang Perkuat Ekonomi Kreatif Lewat Ajang Batu Business Fest Wamendagri Bima Arya: Pemerintah Belum Akan Cabut Moratorium Daerah Otonomi Baru Tom Lembong dan Hasto Kristiyanto Resmi Bebas Usai Diberi Abolisi dan Amnesti oleh Presiden Prabowo

Internasional

Trump Dorong Perdamaian Rusia-Ukraina Terwujud Sebelum 8 Agustus

badge-check


Trump dan Putin berdiskusi. (AP Photo/Evan Vucci) Perbesar

Trump dan Putin berdiskusi. (AP Photo/Evan Vucci)

WARTAXPRESS.com Presiden Amerika Serikat Donald Trump, menyatakan tekadnya untuk menyelesaikan konflik antara Rusia dan Ukraina melalui kesepakatan damai paling lambat pada 8 Agustus 2025.

Pernyataan tersebut disampaikan perwakilan AS dalam rapat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis, 3 Juli 2025.

“Presiden Trump menekankan pentingnya bagi Rusia dan Ukraina untuk segera menyepakati gencatan senjata dan perdamaian yang berkelanjutan. Target penyelesaiannya adalah sebelum 8 Agustus 2025. AS juga siap mengambil langkah lanjutan guna menjamin perdamaian tersebut,” ungkap diplomat senior AS, John Kelley, di hadapan 15 anggota dewan.

Sebelumnya, pada Selasa, 28 Juli 2025, Trump menyampaikan bahwa jika tidak ada kemajuan signifikan dari pihak Rusia dalam proses perdamaian, maka Amerika akan memberlakukan tarif tambahan dan tindakan lainnya dalam 10 hari mendatang.

Sejauh ini, ketiga putaran perundingan yang telah berlangsung antara Kyiv dan Moskow di Istanbul belum menghasilkan terobosan konkret, kecuali kesepakatan terbatas soal pertukaran tahanan dan jenazah.

Dmitry Polyanskiy, Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB, menyatakan komitmen negaranya untuk terus terlibat dalam proses perundingan di Istanbul. Namun ia juga mengkritik sikap negara-negara Barat yang dinilainya masih menunjukkan tendensi konfrontatif.

“Meski perundingan telah digelar, suasana di negara-negara Barat masih dipenuhi semangat perang. Diplomasi kerap dianggap hanya sebagai alat untuk menekan Rusia,” ujarnya.

Di sisi lain, Khrystyna Hayovyshyn, Wakil Duta Besar Ukraina untuk PBB, menegaskan bahwa negaranya mendambakan perdamaian yang adil dan menyeluruh berdasarkan prinsip Piagam PBB.

“Kami menyerukan gencatan senjata total, segera, dan tanpa syarat sebagai langkah awal menuju penghentian agresi Rusia,” tegasnya.

Baca Juga :  Truk Bantuan Dijarah di Gaza, Otoritas Palestina Tuding Israel Biarkan Kekacauan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Truk Bantuan Dijarah di Gaza, Otoritas Palestina Tuding Israel Biarkan Kekacauan

2 Agustus 2025 - 08:47 WIB

Gempa M 8,8 di Kamchatka Memicu Evakuasi dan Peringatan Tsunami dari Jepang hingga Hawaii

30 Juli 2025 - 18:23 WIB

Gelombang Tsunami Terdeteksi di Alaska, Dampaknya Sudah Mencapai Hawaii

30 Juli 2025 - 18:14 WIB

Gempa M 8,7 Kamchatka Rusia, BMKG Ingatkan 10 Wilayah Indonesia Potensial Terimbas Tsunami

30 Juli 2025 - 16:11 WIB

Gempa M 8,7 Guncang Rusia, Gubernur Kamchatka: Terkuat dalam 10 Tahun Terakhir

30 Juli 2025 - 15:52 WIB

Trending di Internasional