Trump Dorong Perdamaian Rusia dan Ukraina Akan Terwujud-

Menu

Mode Gelap
DLHK Kabupaten Tangerang Investigasi Dugaan Pencemaran Udara yang Dikeluhkan Warga Sentul  Mantab Wujud Kepedulian, Kapolres Metro Tangerang Kota Gelar Jum’at Peduli di Polsek Benda Remaja Tangsel Diduga Jadi Korban Asusila, Kasus Terungkap Lewat Podcast Denny Sumargo, Ini Kata Polisi! Remaja Berinisial ADM Warga Jakarta Tewas dalam Kecelakaan dengan Truk Molen di Kota Tangerang Sekolah Islam Cikal Harapan 1 Bsd Sukses Gelar Seminar, Bertanjuk Kiat Berprestasi di Era Digital  Desak! Mutasi Rotasi, Anggota Komisi 1 Sebut: Plt Tidak Punya Kebijakan 

Internasional

Trump Dorong Perdamaian Rusia-Ukraina Terwujud Sebelum 8 Agustus

badge-check


Trump dan Putin berdiskusi. (AP Photo/Evan Vucci) Perbesar

Trump dan Putin berdiskusi. (AP Photo/Evan Vucci)

WARTAXPRESS.com Presiden Amerika Serikat Donald Trump, menyatakan tekadnya untuk menyelesaikan konflik antara Rusia dan Ukraina melalui kesepakatan damai paling lambat pada 8 Agustus 2025.

Pernyataan tersebut disampaikan perwakilan AS dalam rapat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis, 3 Juli 2025.

“Presiden Trump menekankan pentingnya bagi Rusia dan Ukraina untuk segera menyepakati gencatan senjata dan perdamaian yang berkelanjutan. Target penyelesaiannya adalah sebelum 8 Agustus 2025. AS juga siap mengambil langkah lanjutan guna menjamin perdamaian tersebut,” ungkap diplomat senior AS, John Kelley, di hadapan 15 anggota dewan.

Sebelumnya, pada Selasa, 28 Juli 2025, Trump menyampaikan bahwa jika tidak ada kemajuan signifikan dari pihak Rusia dalam proses perdamaian, maka Amerika akan memberlakukan tarif tambahan dan tindakan lainnya dalam 10 hari mendatang.

Sejauh ini, ketiga putaran perundingan yang telah berlangsung antara Kyiv dan Moskow di Istanbul belum menghasilkan terobosan konkret, kecuali kesepakatan terbatas soal pertukaran tahanan dan jenazah.

Dmitry Polyanskiy, Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB, menyatakan komitmen negaranya untuk terus terlibat dalam proses perundingan di Istanbul. Namun ia juga mengkritik sikap negara-negara Barat yang dinilainya masih menunjukkan tendensi konfrontatif.

“Meski perundingan telah digelar, suasana di negara-negara Barat masih dipenuhi semangat perang. Diplomasi kerap dianggap hanya sebagai alat untuk menekan Rusia,” ujarnya.

Di sisi lain, Khrystyna Hayovyshyn, Wakil Duta Besar Ukraina untuk PBB, menegaskan bahwa negaranya mendambakan perdamaian yang adil dan menyeluruh berdasarkan prinsip Piagam PBB.

“Kami menyerukan gencatan senjata total, segera, dan tanpa syarat sebagai langkah awal menuju penghentian agresi Rusia,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Wali Kota Tangsel Tegas 11 Orang ASN Mangkir Tanpa Alasan Siap-Siap Dipecat

1 Oktober 2025 - 23:11 WIB

Pratama Arhan dan Azizah Salsha Resmi Bercerai, Akhiri Rumah Tangga yang Baru Berumur Dua Tahun

30 September 2025 - 20:44 WIB

Sentra Mulya Jaya Harap Karang Taruna Semakin Aktif di Masyarakat di Usia ke-65

28 September 2025 - 20:32 WIB

Prabowo Tegaskan Solidaritas Kemanusiaan di Sidang Umum PBB

24 September 2025 - 12:00 WIB

Pidato Trump di PBB: Kritik Tajam, PBB Hanya Penuh Janji Tanpa Hasil

24 September 2025 - 11:30 WIB

Trending di Berita Terkini