Kenapa Yamaha Lexi 155 VVA Sulit Bersaing di Indonesia? Ini Analisisnya
WARTAXPRESS.com – Persaingan motor matic di Indonesia semakin ketat, dengan dominasi kuat dari Yamaha melalui seri Maxi seperti NMAX, Aerox, dan XMAX. Namun, kehadiran Yamaha Lexi 155 VVA justru tidak mampu mengulang kesuksesan “saudaranya” itu.
Meski diposisikan sebagai “adik NMAX”, motor ini gagal mencuri perhatian konsumen. Lalu, apa penyebabnya? Berikut analisisnya, dikutip dari kanal Youtube Fuse Box Moto.
1. Bukan Produk Andalan Yamaha
Berbeda dengan Honda yang mengandalkan Beat di segmen motor murah, Yamaha lebih fokus pada motor premium seperti NMAX dan Aerox. Lexi awalnya dirilis dengan mesin 125 cc, namun penjualannya kurang menggembirakan. Meski kemudian di-upgrade menjadi 155 VVA, respons pasar tetap tidak sesuai harapan.
2. Branding yang Tidak Jelas
Lexi memang dimasukkan dalam keluarga Maxi Yamaha, tetapi konsepnya dianggap setengah hati. Bodinya ramping dengan kaki-kaki kecil, sehingga tidak mencerminkan citra gagah ala NMAX maupun sporty seperti Aerox. Akhirnya konsumen bingung: Lexi ini motor premium atau entry-level?
3. Desain Kurang Meyakinkan
Di pasar Indonesia, desain punya peran besar dalam menentukan penjualan. Sayangnya, tampilan Lexi dinilai terlalu “kurus”, lampu depan kecil, dan bodi samping kurang karakter. Hanya lampu belakang yang mendapat apresiasi. Padahal mesinnya sudah 155 VVA yang bertenaga, tapi konsumen lebih memilih model yang lebih menarik secara visual.
4. Harga yang Serba Tanggung
Dengan banderol mulai Rp26 juta, Lexi 155 VVA hanya terpaut sedikit dari NMAX. Banyak calon pembeli akhirnya berpikir lebih baik menambah dana sedikit untuk langsung membawa pulang NMAX yang statusnya jelas lebih premium.
5. Kalah Bersaing dengan Honda Vario 160
Honda Vario 160 menjadi rival langsung karena sama-sama punya dek rata. Dari sisi desain, Vario dinilai lebih menarik meski kesannya “dewasa”. Untuk kenyamanan, sebenarnya Lexi lebih unggul terutama untuk perjalanan jauh, ditambah fitur yang cukup lengkap. Namun, kelebihan itu tidak mampu menutupi kekurangan desainnya.
6. Strategi Yamaha yang Keliru
Keputusan Yamaha merancang Lexi dengan dek rata dinilai sebagai langkah blunder. Upaya ini awalnya dimaksudkan agar Lexi tidak tumpang tindih dengan NMAX. Namun hasilnya justru membuat Lexi kehilangan identitas. Produk ini akhirnya seolah terjepit, tidak benar-benar premium tapi juga bukan entry-level.

Tinggalkan Balasan