WARTAXPRESS.com – Baru-baru ini media sosial dihebohkan pengibaran bendera One Piece banyak dikibarkan oleh sebagian masyarakat Indonesia jelang HUT ke-80 RI, terutama oleh para sopir truk.
Fenomena pengibaran bendera One Piece ini makin masif jelang 17 Agustus.
Aksi ini pun mengudang komentar diskusi soal batas antara budaya populer dan penghormatan terhadap simbol-simbol nasional, terutama saat suasana peringatan kemerdekaan semakin terasa di berbagai penjuru Tanah Air.
fenomena ini dan menyebut bendera One Piece sebagai simbol perlawanan kepada pemerintah. tindakan itu sebagai bentuk kemerosotan pemahaman terhadap ideologi negara, sekaligus bentuk provokasi yang berbahaya jelang peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus.
Terkait hal tersebut pihak kepolisian dari Waka Polda Banten Brigjen Hengki, akhirnya ikut berkomentar terkait vitalnya vidio ajakan untuk kibar bendera one piece.
Bendera tersebut dinilai tidak pantas dikibarkan dalam konteks perayaan kemerdekaan karena dianggap mewakili simbol bajak laut, yang dinilai sebagai bentuk provokasi dan berpotensi merendahkan kehormatan Bendera Merah Putih.
“Siapa pun yang kedapatan melanggar dan tidak menghormati simbol negara seperti bendera Merah Putih, akan dikenai tindakan tegas,” ujar Wakapolda Banten Brigjen Hengki, 02 Agustus 2025, dikutip dari berbagai media.
Masih dikatakan brigjen Hengki, aksi pengibaran bendera non resmi seperti One Piece tidak hanya bersifat provokatif, tetapi juga dinilai mencederai nilai-nilai perjuangan para pahlawan bangsa yang telah mengorbankan jiwa raga demi kemerdekaan Indonesia
“Kita harusnya bersyukur atas perjuangan para pendahulu kita, yang telah berjuang dengan jiwa raganya untuk mempertahankan Indonesia agar merdeka,” Ungkapnya dengan nada tegas.
Ia mengimbau seluruh masyarakat, khususnya warga Banten, untuk menunjukkan sikap nasionalisme yang benar dengan mengibarkan Bendera Merah Putih secara serentak dalam momen peringatan kemerdekaan.