WARTAXPRESS.com – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) membukukan laba bersih senilai Rp962,26 miliar sepanjang enam bulan pertama tahun 2025.
Angka ini mencerminkan penurunan tajam sebesar 60,98% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Meski dari sisi pendapatan PTBA mencatatkan pertumbuhan moderat sebesar 4,12% year-on-year menjadi Rp20,45 triliun, kenaikan beban pokok yang signifikan membuat kinerja keuangan secara keseluruhan mengalami tekanan.
Beban pokok penjualan naik 12,11% menjadi Rp18,21 triliun, menyebabkan laba kotor anjlok hampir 34% menjadi Rp2,25 triliun.
Akibatnya, margin laba kotor menyusut menjadi hanya 11% per 30 Juni 2025, dari sebelumnya 17,3% pada periode yang sama tahun lalu.
Selain itu, peningkatan beban administrasi umum serta penurunan tajam pendapatan lain-lain turut menekan laba usaha.
PTBA hanya mencatatkan laba usaha sebesar Rp914,64 miliar, turun 63,67% dibandingkan semester pertama tahun lalu.
Beban administrasi naik 9,10% menjadi Rp1,01 triliun, sementara penghasilan lain-lain turun drastis hingga 83,42% menjadi Rp67,62 miliar, terutama karena dampak negatif dari fluktuasi kurs.
Di sisi neraca, total aset perusahaan tercatat sebesar Rp42,68 triliun per 30 Juni 2025. Sementara itu, liabilitas meningkat menjadi Rp22,89 triliun, naik 19,61% dibandingkan posisi akhir Desember 2024.
Lonjakan ini disebabkan oleh meningkatnya liabilitas jangka pendek, termasuk utang dividen senilai Rp3,82 triliun yang disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham sebagai pembagian dividen tahun buku 2024, setara 75% dari laba tahun tersebut.
Peningkatan utang dividen ini bersifat sementara, namun tetap berdampak pada naiknya total liabilitas perseroan.