Pertumbuhan Ekonomi RI Sentuh 5,12%, Istana Ungkap Faktor nya -

Menu

Mode Gelap
Mantab Wujud Kepedulian, Kapolres Metro Tangerang Kota Gelar Jum’at Peduli di Polsek Benda Remaja Tangsel Diduga Jadi Korban Asusila, Kasus Terungkap Lewat Podcast Denny Sumargo, Ini Kata Polisi! Remaja Berinisial ADM Warga Jakarta Tewas dalam Kecelakaan dengan Truk Molen di Kota Tangerang Sekolah Islam Cikal Harapan 1 Bsd Sukses Gelar Seminar, Bertanjuk Kiat Berprestasi di Era Digital  Desak! Mutasi Rotasi, Anggota Komisi 1 Sebut: Plt Tidak Punya Kebijakan  Kondisi Ledakan di Pondok Aren, 3 Lantai gedung Farmasi Rusak Parah

Ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi RI Sentuh 5,12%, Istana Ungkap Faktor Pendorongnya

badge-check


Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melesat hingga 5,12% pada kuartal II 2025, tidak lepas dari berbagai faktor pendukung, mulai dari belanja rumah tangga, belanja pemerintah, hingga investasi sektor riil. Perbesar

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melesat hingga 5,12% pada kuartal II 2025, tidak lepas dari berbagai faktor pendukung, mulai dari belanja rumah tangga, belanja pemerintah, hingga investasi sektor riil.

WARTAXPRESS.com Istana Kepresidenan memberikan tanggapan terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,12% pada kuartal II tahun 2025. Dilansir Beritasatu, Mensesneg Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa peningkatan ini merupakan hasil dari kombinasi berbagai komponen utama, seperti konsumsi rumah tangga, pengeluaran pemerintah, dan investasi sektor riil.

“Angka pertumbuhan ekonomi yang diumumkan BPS mencakup keseluruhan aspek. Tidak bisa dikaitkan hanya dengan satu atau dua elemen saja,” ujarnya saat memberikan pernyataan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 5 Agustus 2025.

Ia menambahkan bahwa peran stimulus ekonomi yang digelontorkan pemerintah selama kuartal II juga turut mendorong pencapaian tersebut.

“Ini merupakan buah dari program stimulus yang telah dirancang. Memang seperti itulah sistem kerja pemerintahan,” ungkap Prasetyo.

Meski pertumbuhan ini menunjukkan tren positif, Prasetyo mengakui masih ada dinamika di lapangan seperti gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) dan fenomena “Rojali” (rombongan jarang beli) serta “Rohana” (rombongan hanya nanya) di pusat perbelanjaan.

Menanggapi hal tersebut, ia menegaskan bahwa data BPS merepresentasikan kondisi makro secara keseluruhan, dan belum tentu menggambarkan situasi ekonomi pada tingkat individu. Kendati demikian, pemerintah tetap menaruh perhatian dan berupaya mencari langkah nyata untuk merespons permasalahan tersebut.

“Kita perlu kerja lebih keras dalam mendorong investasi, memperkuat pertumbuhan ekonomi, serta mengatasi kebocoran di berbagai sektor. Itu pesan utama dari Presiden Prabowo,” jelasnya.

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya mencatat Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia atas dasar harga berlaku mencapai Rp5.947 triliun, sementara atas dasar harga konstan tercatat sebesar Rp3.396,3 triliun pada kuartal II tahun ini. Jika dibandingkan kuartal sebelumnya, pertumbuhan ekonomi tercatat sebesar 4,04%.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Mantab Wujud Kepedulian, Kapolres Metro Tangerang Kota Gelar Jum’at Peduli di Polsek Benda

10 Oktober 2025 - 23:06 WIB

Pemkot Tangerang Selatan Beri Beasiswa dan Bantuan Pendidikan S1 untuk 95 Guru PAUD

26 September 2025 - 12:51 WIB

DPR Setujui Minyak Goreng Bansos Naik Jadi 2 Liter per Bulan

24 September 2025 - 12:30 WIB

Menkeu Purbaya Ungkap Diprotes Hotman Paris soal Turunnya Bunga Deposito

22 September 2025 - 22:01 WIB

Harga Minyak Dunia 22 September: Bergerak Mendatar di Tengah Isu Pasokan

22 September 2025 - 20:26 WIB

Trending di Berita Terkini