WARTAXPRESS.com – Memanasnya bentrokan bersenjata di perbatasan Thailand dan Kamboja mendorong berbagai negara menetapkan larangan perjalanan ke wilayah tersebut demi keamanan warganya.
Pemerintah Jepang mengumumkan status peringatan perjalanan Level 3 satu tingkat di bawah tertinggi untuk kawasan perbatasan dua negara itu. Artinya, warga Jepang sangat dianjurkan untuk menghindari semua bentuk perjalanan ke wilayah tersebut.
“Imbauan ini disampaikan pada Jumat, 25 Juli 2025, menyusul pertempuran senjata yang menyebabkan belasan orang tewas, termasuk warga sipil,” tulis Japan Times, Sabtu (26/7/2025).
Menlu Jepang, Takeshi Iwaya, juga telah menyampaikan keprihatinannya kepada Menlu Kamboja Prak Sokhonn melalui percakapan telepon, sembari mendesak agar ketegangan segera diselesaikan lewat jalur diplomasi.
Tak hanya Jepang, India turut mengambil langkah pencegahan. Kedutaan Besar India di Kamboja telah meminta seluruh warganya agar tidak bepergian ke area konflik. Mereka juga membuka jalur komunikasi darurat bagi warga India yang masih berada di kawasan tersebut.
Sementara itu, Korea Selatan menaikkan status kewaspadaan terhadap sejumlah provinsi di sekitar zona konflik. Laporan dari Korean Broadcasting System (KBS) menyebut bahwa larangan perjalanan diterapkan untuk Surin, Buriram, Sisaket, dan Ubon Ratchathani di wilayah Thailand, serta Oddar Meanchey dan Preah Vihear di wilayah Kamboja. Larangan ini berlaku selama 90 hari dan berpotensi diperpanjang.
Amerika Serikat juga mengambil langkah tegas dengan memperluas larangan kunjungan ke area yang berjarak 50 kilometer dari garis perbatasan kedua negara tersebut. Dalam pernyataan resminya, pemerintah AS menyebut bahwa kemampuan untuk memberikan bantuan darurat di zona itu sangat terbatas.
“Warga yang tetap memilih bepergian diwajibkan mendaftarkan diri dalam Program STEP (Smart Traveler Enrollment Program) serta menyusun rencana evakuasi pribadi,” tulis pernyataan Kementerian Luar Negeri AS.
Dari dalam negeri, Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan RI menyatakan belum ada kebutuhan untuk melakukan evakuasi terhadap warga negara Indonesia (WNI) di Thailand maupun Kamboja. Wakil Menko Polhukam, Lodewijk Freidrich Paulus, menjelaskan bahwa posisi konflik tidak berada di area permukiman dan sejauh ini seluruh WNI masih dalam kondisi aman.
“Kami terus mengikuti perkembangan situasi di lapangan dan tetap menjalin koordinasi untuk memastikan keselamatan WNI. Saat ini belum ada rencana evakuasi,” jelasnya.