166 Kendaraan Terjaring Operasi Patuh Jaya di Tangsel -

Menu

Mode Gelap
Remaja Berinisial ADM Warga Jakarta Tewas dalam Kecelakaan dengan Truk Molen di Kota Tangerang Sekolah Islam Cikal Harapan 1 Bsd Sukses Gelar Seminar, Bertanjuk Kiat Berprestasi di Era Digital  Desak! Mutasi Rotasi, Anggota Komisi 1 Sebut: Plt Tidak Punya Kebijakan  Kondisi Ledakan di Pondok Aren, 3 Lantai gedung Farmasi Rusak Parah Wakil Presiden Hadiri Penanaman Jagung Serentak di Kabupaten Tangerang, Warga Kejar Sembako Gratis Ingin Berjabat Tangan dengan Wapres, Seorang Warga Terjepit di Kerumunan di Kabupaten Tangerang

Regional

166 Kendaraan Terjaring Operasi Patuh Jaya di Tangsel

badge-check


Operasi Patuh Jaya 2025, Polres Tangsel, Senin 21 Juli 2025. Perbesar

Operasi Patuh Jaya 2025, Polres Tangsel, Senin 21 Juli 2025.

WARTAXPRESS.com – Ratusan kendaraan terjaring dalam Operasi Patuh Jaya 2025 yang digelar oleh Satuan Lalu Lintas Polres Tangerang Selatan (Tangsel) sejak Senin 14 Juli 2025. Pelanggaran paling banyak dilakukan oleh pengendara sepeda motor, khususnya remaja.

Kepala Bagian Operasional Satlantas Polres Tangsel, Iptu Herry Sulistyo, menjelaskan bahwa dari total pelanggaran tersebut, 144 di antaranya dilakukan oleh pengendara roda dua dan 22 oleh pengemudi roda empat.

“Operasi patuh 2025 ini untuk wilayah hukum Tangerang Selatan kami melakukan penindakan sebanyak 166 dengan teguran dan mobile ETLE kurang lebih 153 pelanggaran dikategorikan roda dua dan empat,” ujarnya, Senin 21 Juli 2025.

Selain itu, terdapat 11 pelanggaran lalu lintas lainnya, seperti menerobos rambu lalu lintas. Untuk kendaraan roda empat, pelanggaran didominasi oleh pelanggaran rambu larangan parkir dan marka jalan. Kata Herry, mayoritas pelanggar merupakan kalangan remaja.

“Untuk kategori pelanggarannya untuk roda dua sekitar 133 itu kebanyakan pengendara tidak menggunakan helm baik standar SNI. 11 pelanggaran itu pelanggaran rambu rambu. Lalu untuk roda empat 22 pelanggaran rambu, baik rambu larangan parkir, dan lain-lain,” ucapnya.

“Jadi rata-rata pelanggaran ini macam-macam kebanyakan remaja, sebagian kecil ibu-ibu, mungkin karena dekat alasannya tidak mengenakan helm. Tapi kecelakaan itu terjadi kapan saja kepada siapa saja, tidak memandang jauh atau dekat,” sambungnya.

Dalam Operasi Patuh Jaya tahun ini, pendekatan yang digunakan bersifat lebih edukatif dan humanis.

Herry melanjutkan, pelanggaran kasat mata seperti tidak memakai helm dan melawan arus menjadi prioritas penindakan. Selain itu, pihaknya juga menyoroti penggunaan klakson telolet pada kendaraan bus.

“Iya contohnya tidak menggunakan helm, itukan kasat mata. Kalau melawan arus, pelanggaran nya itu ada 9 sasaran utama ditambah kendaraan bus yang menggunakan telolet. Kami dari tim keamanan dan keselamatan melakukan edukasi ke pull bus dan mengadakan penyuluhan,” paparnya.

Herry menjelaskan, jalan-jalan utama seperti Jalan Raya Serpong, Jalan Raya Sutopo, dan Jalan Pahlawan Seribu menjadi titik-titik rawan pelanggaran. Operasi Patuh Jaya masih terus berlangsunghingga 27 Juli 2025 mendatang.

“Kami ada TO atau sasaran di Jalan Raya Sutopo, Pahlawan Seribu, Serpong, kebanyakan jalan Raya Serpong itu banyak lawan arus yang membahayakan itu dilakukan tindakan ETLE,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pengamat Politik dan Hukum Dukung Aksi Warga Viralkan Anggaran Pemkot Tangsel di Media Sosial

24 September 2025 - 04:21 WIB

Warga Ditodong Pistol Pelaku Curanmor saat Gagalkan Aksi  di Cibodasari, Pelaku Kabur Tinggalkan Motor Curian

24 September 2025 - 01:16 WIB

Polsek Angkat Bicara Soal Kasus Pembacokan Anak Remaja, Pastikan Penanganan Maksimal

24 September 2025 - 00:35 WIB

RDF Plant Rorotan Hadir dengan Standar Keamanan Tinggi

22 September 2025 - 12:00 WIB

Pramono Dukung Penertiban Parkir Ilegal di Jakarta

22 September 2025 - 11:30 WIB

Trending di Berita Terkini