WARTAXPRESS.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diusung pemerintah pusat terus dimatangkan. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyebutkan bahwa keberhasilan program ini bertumpu pada tiga faktor utama, yaitu anggaran, sumber daya manusia (SDM), dan infrastruktur pendukung.
Hal itu disampaikannya dalam keterangan pers usai mengikuti rapat bersama Presiden Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, seperti dikutip dari siaran resmi BGN pada Sabtu (3/5/2025).
“Anggaran tadi sudah disampaikan oleh Pak Presiden bahwa itu sudah diselesaikan secara politis,” ujar Dadan, seperti dilansir dari laman Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia.
Lebih lanjut, Dadan mengungkapkan bahwa sektor SDM masih menjadi tantangan, khususnya dalam penyediaan tenaga untuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Dari 2.000 tenaga yang dilatih, saat ini hanya 1.994 yang siap bertugas.
“Saat ini kami bekerja sama dengan Universitas Pertahanan untuk mendidik 30.000 calon Kepala SPPG gelombang ketiga. Diharapkan selesai pada akhir Juli dan pelaksanaan dapat dipercepat mulai Agustus,” ujarnya.
Dalam hal infrastruktur, Dadan menekankan pentingnya kolaborasi dengan mitra. Menurutnya, BGN sedang merancang standar operasional prosedur (SOP) guna mengatur pemilihan dan pengawasan terhadap mitra penyedia infrastruktur.
“Penguatan SOP sangat penting agar kualitas layanan tetap terjaga dan tepat sasaran,” tegasnya.
Pemerintah berharap dengan optimalisasi tiga pilar tersebut, pelaksanaan Program MBG dapat berjalan secara masif dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat.