WARTAEXPRESS.com– Advokat Deolipa Yumara, akhirnya angkat bicara soal somasi yang dilayangkan Lisa Mariana kepada Ridwan Kamil.
Dalam konferensi pers yang viral, Lisa dengan penuh keyakinan menyatakan bahwa anak yang ia lahirkan adalah hasil hubungan dengan mantan Gubernur Jawa Barat tersebut.
Pernyataan ini menjadi sorotan tajam, terlebih karena Lisa mengaku 100% yakin atas klaimnya.
“Kalau dia bilang 100%, berarti menurut dia hanya Ridwan Kamil satu-satunya laki-laki yang pernah menyentuh dia. Itu pernyataan yang sangat serius dan tidak main-main,” ujar Deolipa pada Senin 14 April 2025.
Deolipa menegaskan bahwa pernyataan tersebut baru bersifat sepihak.
Meski diiringi bukti chatting dan sejumlah dokumen lain dari pihak Lisa, keabsahan klaim itu tetap harus diuji secara ilmiah dan legal.
“Pembuktiannya ya lewat tes DNA. Kalau Lisa yakin, Ridwan Kamil juga merasa tidak, ya tinggal dites DNA. Selesai urusan,” tambahnya.
Mengenai somasi yang dilayangkan Lisa kepada Ridwan Kamil, Deolipa memaparkan bahwa somasi merupakan bentuk teguran hukum.
Ia menilai langkah itu sah dan wajar, apalagi jika ada kepentingan hukum yang menyangkut hak anak.
“Kalau benar ada anak, anak itu kan subjek hukum Dia punya hak untuk tahu siapa ayah biologisnya, dan kalau ibunya Lisa meyakini bahwa ayahnya adalah Ridwan Kamil, maka si anak bisa menuntut melalui ibunya,” jelas Deolipa.
Namun, ia juga menggarisbawahi bahwa hubungan antara Lisa dan Ridwan Kamil jika benar terjadi tidak sah secara hukum karena tidak berada dalam bingkai pernikahan.
“Ini hubungan suka sama suka, bukan karena paksaan, bukan karena penipuan. Tapi kalau anaknya lahir, itu jadi persoalan hukum. Anak punya hak, dan negara wajib lindungi hak anak,” tegasnya.
Deolipa juga menyoroti adanya pengakuan Lisa yang menyebut dirinya sempat diancam untuk menggugurkan kandungan.
Meskipun klaim tersebut dibantah keras oleh pihak Ridwan Kamil, ia menyarankan semua pihak untuk bersikap terbuka.
“Yang tahu kejadian sebenarnya ya mereka berdua. Kita di luar hanya bisa mendorong agar proses hukum dijalani dengan jujur. Kalau memang benar, akui. Kalau tidak, ya buktikan juga. Jangan saling lempar pernyataan terus,” katanya.
Menurut Deolipa, tes DNA adalah satu-satunya cara paling elegan untuk menyudahi silang pendapat ini.
Ia menilai, jika Ridwan Kamil benar-benar tidak merasa sebagai ayah dari anak tersebut, seharusnya ia bersedia menjalani tes DNA untuk mengakhiri polemik.
“Kalau terus membantah tanpa bukti, ya masyarakat akan bertanya-tanya. Ini soal masa depan anak, bukan hanya citra pribadi,” pungkasnya.