WARTAXPRESS.com – Jaguar Land Rover (JLR) terpaksa menghentikan produksi dan memulangkan sejumlah karyawan setelah sistem teknologi informasi mereka diserang peretas.
Jaringan internal perusahaan dinonaktifkan sejak Minggu 31 Agustus 2025 demi mencegah kerusakan yang lebih parah.
Menurut laporan Personnel Today, Jumat 5 September 2025, kelompok peretas Scattered Spider yang sebelumnya meretas Marks & Spencer mengaku bertanggung jawab atas serangan ini bersama kelompok Shiny Hunters.
Mereka bahkan mengklaim berhasil mencuri data pelanggan dengan cara mengeksploitasi celah serupa.
Gangguan tersebut berdampak luas pada fasilitas produksi di Halewood (Merseyside), Solihull (West Midlands), serta pusat manufaktur mesin di Wolverhampton.
Aktivitas dealer dan penjualan juga ikut terganggu karena proses pemesanan suku cadang dan registrasi kendaraan harus dilakukan manual.
Dalam memo internal, JLR menyebut karyawan di lini produksi dirumahkan sementara hingga Senin 8 September 2025 dan dijadwalkan kembali masuk pada Selasa 9 September 2025, kecuali jika ada perubahan lebih lanjut.
Perusahaan yang berada di bawah naungan Tata Motors ini menegaskan belum ada bukti kebocoran data pelanggan.
Namun, mereka mengakui serangan siber tersebut sangat menghambat operasional produksi dan ritel.
“Kami segera mematikan sistem untuk mengurangi dampak. Saat ini tim tengah memulihkan aplikasi global secara bertahap,” tulis JLR dalam pernyataan resminya.