Bupati Tangerang Ingatkan Kesiapsiagaan Hadapi Musim Hujan Panjang Hingga Akhir Tahun
WARTAPRESS.com – Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid, mengingatkan seluruh jajaran pemerintahan dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi musim hujan panjang yang diprediksi berlangsung hingga akhir tahun 2025.
Dalam arahannya, Bupati menekankan pentingnya langkah-langkah antisipatif guna meminimalisasi dampak bencana, seperti banjir dan longsor, yang kerap terjadi di sejumlah wilayah rawan di Kabupaten Tangerang.
“Kemarau tahun ini pendek, jadi otomatis hujannya panjang. Sejak Januari sampai sekarang curah hujan masih tinggi, dan prediksi ke depan kondisi ini terus berlanjut,” ungkapnya dalam acara forkopimda yang dilaksanakan di ruang rapat wareng, pada Jumat 22 Agustus 2025.
Pemerintah Kabupaten Tangerang, lanjutnya, telah menginstruksikan kepada seluruh camat dan lurah untuk melakukan pengecekan saluran air, mengaktifkan posko siaga, serta mengedukasi masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan.
Selain itu, dinas terkait diminta untuk memetakan wilayah rawan dan menyiapkan logistik jika sewaktu-waktu terjadi bencana.
“Biasanya Januari kita repot karena anggaran belum ada, sementara bencana sudah datang. Jadi stok harus dipersiapkan, jangan sampai Januari–Februari tidak tersedia,” tegas Bupati.
Maesyal Rasyid juga mengajak masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam menjaga lingkungan, mengingat mitigasi bencana bukan hanya tugas pemerintah semata.
“Gotong royong membersihkan lingkungan, menjaga kebersihan saluran air, dan melaporkan potensi bahaya bisa menjadi langkah kecil yang menyelamatkan banyak orang,” tambahnya.
BMKG sebelumnya telah mengeluarkan prakiraan cuaca bahwa wilayah Jabodetabek, termasuk Kabupaten Tangerang, akan mengalami intensitas hujan tinggi yang bisa berlangsung hingga Desember 2025.
Moch. Maesyal menambahkan kejadian di Jambe yang menimbulkan kerugian akibat pohon tumbang, dan meminta agar kasus serupa tidak terulang.
Bupati juga mengingatkan pentingnya pengawasan di titik-titik rawan banjir seperti Balajubencungan.
“Supaya aman kalau ada hujan angin atau puting beliung, seperti kemarin di Jambe. Jadi tolong dipangkas, diprogramkan,” terang dia.
Ia mengapresiasi langkah cepat Bappeda bersama dinas terkait dalam merespons kondisi wilayah rawan, namun menegaskan bahwa pemantauan tidak boleh berhenti hanya pada tahap awal.
Menurutnya, camat harus menjadi garda terdepan untuk memastikan wilayah masing-masing tetap aman dari risiko banjir maupun dampak lain musim hujan panjang.
“Intinya semua harus siap. Dari camat, OPD, hingga masyarakat. Kita tidak boleh lengah karena musim hujan panjang ini bisa berdampak besar pada aktivitas warga,” pungkas Bupati Maesyal.














Tinggalkan Balasan