WARTAXPRESS.com – Mercedes-Benz dikabarkan akan menghentikan produksi EQE saloon (sedan) dan EQE SUV pada 2026. Namun, langkah ini bukan semata karena kalah bersaing dengan sedan listrik BYD yang penjualannya terus meningkat di Eropa.
Mengutip Autocar, Kamis 4 September 2025, keputusan tersebut diambil setelah evaluasi internal menunjukkan adanya tumpang tindih produk. Kehadiran EQE dinilai berpotensi menggerus penjualan model listrik Mercedes-Benz lainnya.
“EQE sedan yang diproduksi di Bremen, Jerman, serta EQE SUV dari pabrik Tuscaloosa, Amerika Serikat, akan digantikan secara tidak langsung oleh C-Class EQ dan GLC EQ. Kedua model baru ini dibangun di atas platform listrik terbaru MB.EA-M 800V yang lebih efisien dan praktis, dengan teknologi sasis setara EQE,” tulis Autocar.
Sebelumnya, sempat beredar kabar bahwa EQE sedan dan SUV akan mendapat facelift besar dengan peningkatan pada platform EVA, termasuk arsitektur listrik 800V, inverter silikon karbida, serta motor listrik generasi eATS2. Namun, pembaruan itu akhirnya hanya diberikan pada EQS sedan dan SUV.
Mercedes-Benz kini menyiapkan pengganti. C-Class EQ dijadwalkan hadir pada 2026 dengan opsi suspensi udara dan kemudi roda belakang. Sementara GLC EQ akan lebih dulu debut di Munich Motor Show 2025, menawarkan bagasi 570 liter, tambahan frunk 128 liter, serta kemampuan menarik trailer hingga 2.500 kg—lebih unggul dari EQE SUV.
Meski begitu, Mercedes-Benz belum mengonfirmasi secara terbuka soal penghentian EQE.
“Kami memiliki kebijakan untuk tidak memberikan komentar terkait spekulasi mengenai model saat ini maupun yang akan datang,” ujar juru bicara Mercedes-Benz.
Namun ia menambahkan, penerus EQE sedan tengah dikembangkan dan diperkirakan meluncur pada 2027 dengan platform yang sama dengan C-Class EQ dan GLC EQ. Model baru itu diharapkan mampu menghadapi gempuran BYD yang pada Juli 2025 saja berhasil menjual 7.050 unit sedan listrik di Eropa.