WARTAXPRESS.com – Meningkatnya tensi politik di dalam negeri berdampak pada meningkatnya ketidakpastian di pasar keuangan. Kondisi ini membuat sebagian investor memilih menarik dananya, sehingga memicu pelemahan tajam di pasar modal.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sebelumnya sempat mendekati harapan ke level 8.000, kini harus tertekan ke posisi 7.736 pada penutupan perdagangan Senin 1 September 2025. Fluktuasi ini menandakan perlunya strategi investasi yang lebih bijak di tengah situasi penuh gejolak.
Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah mengubah strategi dari agresif menjadi moderat, dengan lebih selektif dalam memilih saham dan menahan diri untuk tidak terlalu banyak mengambil risiko hingga kondisi politik kembali stabil.
Selain itu, investor juga disarankan untuk disiplin menerapkan strategi keluar (exit strategy), misalnya dengan menetapkan target keuntungan bertahap atau menggunakan batasan kerugian (cut loss) agar portofolio tetap terlindungi.
Menjaga porsi kas yang lebih besar juga bisa menjadi pilihan, sehingga investor memiliki likuiditas yang cukup untuk memanfaatkan peluang saat pasar mulai pulih.
Diversifikasi ke instrumen yang lebih aman seperti emas atau obligasi negara dapat menjadi alternatif untuk menjaga kestabilan portofolio di tengah ketidakpastian.