Strategi Aman Berinvestasi di Tengah Gejolak Politik dan Pasar -

Menu

Mode Gelap
Tragedi di Sekolah Elit Gading Serpong, Siswa Meninggal Usai Terjatuh, Orang Tua Korban Diduga Diminta Diam Kurir Paket Kehilangan Motor, Paket, dan Dompet di Pasar Kemis, Diduga Jadi Korban Spesialis Curanmor, Polisi Minta Gerak Cepat Pemuda Tewas Dikeroyok di Masjid Agung Sibolga, Keluarga Tuntut Keadilan Pemkot Tangsel Tebus Lahan Warga Terdampak TPA Cipeucang, Komitmen Atasi Dampak Lingkungan dan Tingkatkan Kesejahteraan Sisa Kas Pemkot Tangsel Capai Rp1 Triliun, Fokus untuk Gaji Pegawai dan Bayar Tagihan Akhir Tahun   Komplotan Curanmor Lepas Tembakan di Tangerang, Kaca Kantor Ekspedisi Pecah Ditembus Peluru

Ekonomi

Strategi Aman Berinvestasi di Tengah Gejolak Politik dan Pasar

badge-check


Foto: Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin 1 September 2025. Perbesar

Foto: Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin 1 September 2025.

WARTAXPRESS.com Meningkatnya tensi politik di dalam negeri berdampak pada meningkatnya ketidakpastian di pasar keuangan. Kondisi ini membuat sebagian investor memilih menarik dananya, sehingga memicu pelemahan tajam di pasar modal.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sebelumnya sempat mendekati harapan ke level 8.000, kini harus tertekan ke posisi 7.736 pada penutupan perdagangan Senin 1 September 2025. Fluktuasi ini menandakan perlunya strategi investasi yang lebih bijak di tengah situasi penuh gejolak.

Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah mengubah strategi dari agresif menjadi moderat, dengan lebih selektif dalam memilih saham dan menahan diri untuk tidak terlalu banyak mengambil risiko hingga kondisi politik kembali stabil.

Selain itu, investor juga disarankan untuk disiplin menerapkan strategi keluar (exit strategy), misalnya dengan menetapkan target keuntungan bertahap atau menggunakan batasan kerugian (cut loss) agar portofolio tetap terlindungi.

Menjaga porsi kas yang lebih besar juga bisa menjadi pilihan, sehingga investor memiliki likuiditas yang cukup untuk memanfaatkan peluang saat pasar mulai pulih.

Diversifikasi ke instrumen yang lebih aman seperti emas atau obligasi negara dapat menjadi alternatif untuk menjaga kestabilan portofolio di tengah ketidakpastian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Tragedi di Sekolah Elit Gading Serpong, Siswa Meninggal Usai Terjatuh, Orang Tua Korban Diduga Diminta Diam

5 November 2025 - 20:14 WIB

Kurir Paket Kehilangan Motor, Paket, dan Dompet di Pasar Kemis, Diduga Jadi Korban Spesialis Curanmor, Polisi Minta Gerak Cepat

5 November 2025 - 14:05 WIB

Pemuda Tewas Dikeroyok di Masjid Agung Sibolga, Keluarga Tuntut Keadilan

5 November 2025 - 01:38 WIB

Pemkot Tangsel Tebus Lahan Warga Terdampak TPA Cipeucang, Komitmen Atasi Dampak Lingkungan dan Tingkatkan Kesejahteraan

4 November 2025 - 16:03 WIB

Sisa Kas Pemkot Tangsel Capai Rp1 Triliun, Fokus untuk Gaji Pegawai dan Bayar Tagihan Akhir Tahun  

4 November 2025 - 15:03 WIB

Trending di Berita Terkini