WARTAXPRESS.com – Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) resmi menjalin kerja sama dengan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pemuda Kota Tangerang untuk membuka akses pendidikan tinggi bagi warga binaan.
Kolaborasi ini menjadi langkah strategis dalam mendukung proses rehabilitasi serta pemberdayaan narapidana melalui jalur pendidikan.
Lewat program ini, UMT menyediakan sistem perkuliahan berbasis blended learning yang memungkinkan warga binaan mengikuti perkuliahan secara fleksibel dari dalam lapas.
Mereka yang memenuhi syarat akademik dapat mendaftar pada program studi yang tersedia, dengan dukungan fasilitas seperti komputer, akses internet, serta bahan ajar yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi mereka.
Rektor UMT, Dr. H. Desri Arwen, M.Pd., menyampaikan bahwa pendidikan adalah hak semua orang, tanpa terkecuali.
“Kami percaya pendidikan bisa menjadi jalan untuk membuka lembaran baru. Kerja sama ini merupakan bentuk nyata komitmen UMT dalam mendukung proses rehabilitasi sosial melalui dunia akademik,” ujarnya.
Senada dengan itu, Kepala Lapas Pemuda Kota Tangerang, Yogi Suhara, A.Md., IP, menilai program ini sebagai terobosan positif.
“Melalui pendidikan, warga binaan punya peluang lebih besar untuk bangkit dan kembali ke masyarakat dengan kemampuan yang lebih mumpuni. Ini bukan hanya soal ilmu, tapi soal harapan,” ungkapnya.
Tak hanya perkuliahan, program ini juga mencakup pelatihan keterampilan dan pendampingan psikologis guna memperkuat proses reintegrasi sosial.
UMT dan Lapas Pemuda berkomitmen untuk terus mengembangkan program-program yang mendorong peningkatan kualitas hidup dan kemandirian warga binaan.
Dengan kolaborasi ini, diharapkan semakin banyak warga binaan yang termotivasi untuk belajar, berkembang, dan mempersiapkan masa depan yang lebih cerah.
Pendidikan bukan lagi sekadar mimpi di balik jeruji, tetapi kenyataan yang kini bisa diraih.