WARTAXPRESS.com – Presiden Prabowo Subianto menyatakan akan mengusung strategi unik nan diplomatis yang ia sebut sebagai ‘Pa Po’ dalam menyikapi kebijakan tarif impor Amerika Serikat yang mencapai 32 persen.
Strategi ini diartikan sebagai pendekatan yang adil atau fair, yang menurutnya menjadi kunci dalam menjaga keseimbangan dagang antara kedua negara.
Pernyataan ini disampaikan Prabowo dalam Sarasehan Ekonomi bertajuk “Memperkuat Daya Tahan Ekonomi Indonesia di Tengah Gelombang Perang Tarif Perdagangan” di Menara Bank Mandiri, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (8/4/2025).
“Boleh Presiden ngomong ‘Pa Po’, boleh,” kata Prabowo disambut tawa peserta sarasehan.
“Saya tawarin mereka ‘Pa Po’. Surplus kita dengan Amerika sekitar USD 17 miliar, ya sudah kita tawarin beli dari mereka barang senilai itu,” lanjutnya.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat memang menunjukkan defisit dari sisi AS, dengan nilai sekitar USD 17,9 miliar.
Menanggapi ketimpangan itu, Prabowo menyebut Indonesia siap melakukan pembelian produk dari Negeri Paman Sam senilai USD 17 miliar.
“Kita bukan negara miskin, kita bisa beli USD 17 miliar dari Amerika. Kita butuh LPG, butuh minyak BBM. Itu kita bisa beli,” tegasnya.