WARTAXPRESS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan sesi pertama pada Kamis 4 September 2025 dengan pelemahan tipis. Sejak awal perdagangan, indeks bergerak di zona merah hingga akhirnya terkoreksi 16,06 poin atau setara 0,20 persen ke posisi 7.869,8.
Sepanjang sesi ini, pergerakan IHSG berada dalam tekanan jual investor. Aktivitas transaksi tercatat cukup tinggi dengan volume perdagangan mencapai 23,4 miliar lembar saham. Sementara itu, nilai transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI) menembus Rp8,31 triliun, yang berasal dari sekitar 1,18 juta kali transaksi.
Dari total saham yang diperdagangkan, sebanyak 297 emiten berhasil menguat, sedangkan 361 saham melemah, dan 145 lainnya stagnan. Kondisi tersebut menunjukkan kecenderungan pasar yang masih diliputi sentimen negatif.
Sejalan dengan pelemahan IHSG, nilai tukar rupiah juga tidak mampu bertahan di zona hijau. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah di pasar spot siang ini berada di level Rp16.447 per dolar Amerika Serikat (AS). Posisi tersebut melemah 32 poin atau sekitar 0,19 persen dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya.
Tekanan terhadap IHSG dan rupiah dinilai tidak terlepas dari kombinasi faktor eksternal maupun domestik. Dari sisi global, pasar masih mencermati arah kebijakan suku bunga AS serta pergerakan dolar yang cenderung menguat. Sementara dari dalam negeri, investor menunggu kepastian perkembangan politik dan rilis data ekonomi yang dapat memengaruhi sentimen pasar.